TERBARU

BisnisEkonomi

KPA Luar Negeri Bawa Delegasi Malaysia Bahas Investasi, Pemerintah Aceh Beri Karpet Merah

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Pemerintah Aceh membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi asing dengan memberikan kemudahan tanpa biaya tambahan dan birokrasi yang rumit.

Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, dalam acara Aceh Investment Opportunities 2025 yang digelar oleh Komite Peralihan Aceh (KPA) Luar Negeri di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, pada Minggu (5/1/2025) malam.

“Kami memberikan karpet merah terhadap upaya investasi luar negeri tanpa biaya berarti, tanpa pembebanan illegal fee. Semua harus menyenangkan agar orang senang datang dan menanamkan investasinya di Aceh,” ujar Safrizal.

Dalam acara tersebut, Safrizal didampingi beberapa kepala SKPA untuk membahas potensi kerja sama dengan delegasi Malaysia. Ia menyebutkan beberapa sektor yang diminati investor Malaysia seperti pertambangan, pertanian, minyak dan gas, serta teknologi.

“Regulasinya sudah cukup lengkap dan kami akan memfasilitasi tanpa aturan yang berbelit-belit. Kami sudah berkomitmen,” ujar Safrizal.

Safrizal berharap dengan adanya investor yang masuk ke Aceh dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran di Aceh.

“Lapangan pekerjaan bisa lebih terbuka, pengangguran berkurang, dan perlindungan bagi investasi cukup lengkap. Ini komitmen kami untuk menarik investor,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPA Luar Negeri, Teuku Emi Syamsumi atau akrab disapa Abu Salam, mengungkapkan bahwa Lion Group asal Malaysia menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Aceh.

“Mereka sangat tertarik karena potensi dan keamanan Aceh yang luar biasa. Kami membuktikan bahwa KPA mampu membawa investor ke Aceh dan menjaga mereka agar tetap di sini,” kata Abu Salam.

Menurutnya, kedatangan Lion Group ke Aceh ini merupakan bukti bahwa KPA memiliki kemampuan untuk membawa investor ke daerah tersebut. Ia menegaskan bawah KPA berkomitmen menjaga kenyamanan investor yang telah datang.

BACA JUGA
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol di Istana Negara, Surya Paloh Ikut Hadir

“Investor yang sudah ke Aceh kami jaga, dan kami buat mereka tidak akan pulang kembali,” katanya.

Kunjungan Lion Group kali ini, kata Abu Salam, masih dalam tahap silaturahmi. Meski Aceh memiliki potensi di berbagai sektor, pihaknya tidak ingin memaksakan hal-hal tertentu dalam proses awal ini. Namun, ia memastikan keseriusan Lion Group untuk menjajaki peluang investasi di Aceh.

“Mereka sangat serius datang ke sini. Target mereka untuk investasi di Aceh cukup besar. Kalau untuk tambang, misalnya mereka berminat untuk membuat pabrik bijih besi, bisa mencapai nilai investasi sekitar Rp5 hingga Rp6 triliun,” pungkasnya.

Reporter: Farhan

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.