ORINEWS.id – Indonesia resmi menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025, bergabung dengan sembilan negara lainnya, termasuk Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan, setelah 35 negara mengajukan keanggotaan.
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS memberikan manfaat berupa akses ke pasar yang lebih luas, peningkatan perdagangan antarnegara anggota, serta peluang untuk memperkuat kolaborasi dalam riset dan inovasi di bidang kesehatan, teknologi, dan energi. Selain itu, penggunaan mata uang lokal dalam transaksi, menggantikan dolar AS, juga memberikan peluang untuk meningkatkan stabilitas ekonomi domestik dan memperluas ekspansi bisnis.
Ajudan kepresidenan Rusia, Yury Ushakov menegaskan bahwa meskipun Amerika Serikat dan sekutunya berusaha menekan negara-negara yang diundang untuk tidak bergabung, BRICS tetap berkomitmen menciptakan dunia multipolar yang mendukung ekonomi negara berkembang dan menjadi kekuatan pemersatu.
Indonesia sebelumnya sempat mendapat tawaran untuk bergabung sebagai anggota tetap pada 2023, namun Presiden Jokowi memilih untuk mengkaji lebih lanjut manfaatnya. Kini, Indonesia resmi diterima sebagai mitra BRICS dan sedang dalam proses menuju keanggotaan tetap.