ORINEWS.id – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko ikut menanggapi soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa ia memiliki dokumen skandal pejabat tinggi negara.
Dokumen tersebut pun dititipkan Hasto kepada Pengamat Militer Connie Bakrie dan telah dibawa ke Rusia demi alasan keamanan.
Menanggapi hal tersebut, Budiman merasa Hasto lebih baik melaporkan dokumen yang dimilikinya itu kepada aparat hukum.
Daripada harus membawa dokumen tersebut hingga Rusia.
“Kalau menurut saya kalau ada masalah ya lapor aja. Saya kira kalau itu memang benar silakan.”
“Kalau ada indikasi pelanggaran hukum asalkan saja melaporkan. Bukan dilaporkan ke lembaga hidrasi Rusia,” kata Budiman dilansir KompasTV, Selasa (31/12/2024).
Lebih lanjut, eks Politisi PDIP ini menekankan bahwa dokumen yang dimiliki Hasto ini memuat kejahatan orang-orang Indonesia, bukan orang Rusia,
Sehingga Budiman menilai lebih baik Hasto melaporkan dokumen itu ke penegak hukum di Indonesia.
“Ya kalau masalah Indonesia ya laporkan ke aparat penegak hukum di Republik Indonesia, bukan dibawa ke republik Rusia.”
“Tidak ada hubungan ya. Kalau kita berbicara hukumnya, jurusan hukum, menurut saya tidak ada masalah, laporkan saja,” ungkap Budiman.
Siapa Connie Rahakundini Bakrie, pengamat militer dan pertahanan yang dikabarkan menyimpan dokumen penting milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Rusia?
Dokumen tersebut disebut-sebut berisi video yang mengungkap skandal dugaan korupsi elite Politik di Indonesia.
Juru Bicara PDIP Guntur Romli menjelaskan, pihaknya mengungkapkan bahwa bukti sejumlah video milik Hasto berisi skandal elite politik di Indonesia yang kini telah diamankan Connie ke Rusia.
Guntur Romli juga mengatakan, video-video tersebut nantinya akan segera dirilis sebagai bentuk solidaritas bagi Yasonna Laoly yang dinilai tengah alami kriminalisasi.
“Saudara Sekjen mau merilis video-video itu sebagai bentuk solidaritas atas pencekalan terhadap Bapak Yasonna Laoly yang juga korban kriminalisasi tanpa alasan yang jelas,” kata Guntur dihubungi Minggu (29/12/2024).
Profil Connie Bakrie
Connie adalah seorang pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan Indonesia.
Diketahui sebelumnya, Connie sempat menjadi anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem (jalur anggota non-partai), namun dirinya mengundurkan diri.
Connie juga dikenal sebagai seorang akademisi, bahkan buah pikirannya pernah dirangkum dalam sebuah buku berjudul ‘Aku adalah peluru: Mahabbah Connie Rahakundini Bakrie dalam jejak peradaban maritim’.
Buku ini ditulis oleh Bara Pattyradja, seorang penyair dan sastrawan.
Sosok Connie yang lekat dengan dunia militer atau pertahanan keamanan ada dalam buku tersebut.
Pemikirannya mengenai sektor militer dan pertahanan keamanan sangat kental mewarnai buku ‘Aku adalah Peluru’, melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id.
Diketahui Connie Bakrie lahir dari seorang Ibu bernama Ani Sekarningsih, berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ibu Connie merupakan seorang penulis, ahli tarot dan fotografer kenamaan.
Sementara Ayah Connie adalah Bakri Arbie merupakan seorang ahli nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr Baiquni yang berasal dari Desa Yosonegoro (Kampung Jawa Tondano) Gorontalo, Sulawesi.
Connie Bakrie merupakan istri dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaja Suparman, seorang mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat berbintang tiga.
Diketahui Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaja Suparman merupakan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan orang pertama Suku Sunda yang menjabat Pangdam V/Brawijaya.
Perempuan kelahiran Bandung, 3 November 1964 ini diketahui pernah ikut serta dalam proses perumusan kebijakan di DPR Komisi I dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantanas, Lemhanas, Wantimpres dan Badan Intelijen Negara serta lainnya.[]