ORINEWS.id – Menutup tahun 2024, evaluasi atas kebijakan nasional menjadi sorotan. Namun evaluasi akhir tahun kali ini menghadirkan dinamika yang berbeda mengingat Indonesia baru saja melewati masa transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat Politik Rocky Gerung, mengatakan, evaluasi akhir tahun, baik di bidang ekonomi, Politik, maupun hak asasi manusia, masih mengacu pada capaian dan kegagalan pemerintahan Jokowi selama dua periode.
“Jelas kita harus fair bahwa kita tidak mungkin evaluasi akhir tahun dengan mengevaluasi Presiden Prabowo karena belum 100 hari kerja,” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 31 Desember 2024.
Dosen ilmu filsafat itu juga mengkritisi bagaimana Jokowi dalam masa pemerintahannya dianggap oleh publik sebagai figur yang “rakus kekuasaan.”
“Publik masih mengingat apa yang terjadi di periode Jokowi selama 10 tahun dan PDIP yang pertama kali menunjukkan bahwa dia (Jokowi) memang rakus kekuasaan,” tegas Rocky.
Rocky menambahkan, tantangan terbesar bagi pemerintahan Prabowo adalah membalikkan persepsi publik dan membuktikan bahwa pemerintah baru mampu membawa perubahan yang signifikan.
“Orang ingin tahu apakah evaluasi akhir tahun ini kalau diproyeksikan di semester depan 2025 akan menghasilkan perubahan atau tidak,” tandas Rocky.
