ORINEWS.id – Harga kebutuhan pokok dan jasa mulai beranjak naik jelang tahun baru yang juga dibareng dengan rencana kenaikan PPN 12 persen mulai dirasakan masyarakat.
Bahasan itu yang dibahas Eksekutif Nasional-Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) saat diskusi publik dengan tema “PPN 12 persen: Rakyat Menjerit, Saatnya PP Penundaan Terbit”. Kegiatan diskusi dilaksanakan di Kantor EN-LMND Jl. Tebet Dalam No 1F pada Minggu, 29 Desember 2024.
“Sekarang harga barang dan jasa mengalami kenaikan. Rakyat mulai mengeluh akibat harga-harga yang makin mahal. Wacana kenaikan ppn 12 persen mengecualikan kebutuhan bahan pokok berbanding terbalik dengan realitas pasar yang mengalami peningkatan harga-harga secara menyeluruh,” kata Ketua Umum EN-LMND, Muhammad Asrul dalam keterangan resmi yang diterima pada, Senin, 30 Desember 2024.
“Disisi lain terjadi banyak PHK karena perusahaan-perusahaan besar mengalami kerugian & beberapa gulung tikar. sementara anak muda kesusahan mencari pekerjaan,” sambungnya.
Melihat kondisi rakyat, Asrul berharap Presiden Prabowo menunda keinginannya untuk menaikkan ppn per 1 januari 2025 dengan menerbitkan PP penundaan.
Dalam diksusi ini turut hadir narasumber Gede Sandra (Ekonom), Arif Nurul Imam (Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, dan Muhammad Arifin (Wasekjend Ideologi EN-LMND) serta dihadiri oleh LMND Se-jabodetabek.