ORINEWS.id – Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya judi online alias judol yang masih beroperasi meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya penindakan.
Melalui akun X miliknya, Jansen yang sedang pulang kampung ke Sumatera Utara mengungkapkan bahwa judi online memberikan dampak yang sangat merusak ekonomi masyarakat di daerah.
“Faktanya, judi online ini masih berlangsung. Tidak ada yang ekstrem berubah pasca penangkapan di Komdigi kemarin. Bahkan nama situs judinya sekarang sudah pakai nama-nama lokal daerah,” ujar Jansen dikutip Minggu 29 Desember 2024.
Ia menilai bahwa judi online atau judol memiliki dampak yang lebih parah dibanding narkoba, karena menyebabkan masyarakat jatuh miskin dan ekonomi lokal, seperti usaha kecil, menjadi lesu.
“Goreng pisang saja di kedai, di kampung jadi tidak laku. Kesedot ke depo judol,” tegasnya.
Sesuai Astacita yang digagas Presiden Prabowo Subianto, Jansen menyerukan perlunya langkah lebih serius untuk memberantas judi online pada 2025 mendatang.
“Mau tidak mau negara harus ikut campur dan turun tangan memberesinya. Kalau tidak, sendi-sendi kita bernegara akan rusak karena ujungnya ketika kemiskinan bertambah, angka kejahatan bertambah dan terjadi dimana-mana akan jadi urusan negara juga,” pungkasnya.
Judi online kini menjadi tantangan serius yang membutuhkan penanganan bersama dari masyarakat dan pemerintah demi menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di Indonesia.