TERBARU

Edukasi

Dubes Jepang ke USK, Rektor: Pendidikan Jembatan Perkuat Kemitraan

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Duta besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi mengunjungi Universitas Syiah Kuala (USK). Ia mengisi kuliah umum, bertema: Kerja sama Jepang – Indonesia di AAC Dayan Dawood, Jumat, 27 Desember 2024.

Dalam pengantarnya, Masaki menyebutkan bahwa hubungan kedua negara sangat erat, apalagi Aceh, bencana tsunami punya sejarah panjang bagi Jepang dan Aceh yang menyatukan sisi emosional.

“Saya sejak kemarin berada di Aceh untuk memperingati 20 tahun tsunami Aceh,” ungkap Masaki.

Ada banyak sumbangsih satu sama lain, yang sudah lama berjalan. Seperti berbagi pengetahuan tentang mitigasi bencana. USK misalnya, dengan adanya TDMRC menjadi medium untuk bahasan tsunami.

“Kita punya perasaan yang sama, sepuluh tahun silam Jepang juga mengalami gempa dan tsunami. Saya berharap, banyak kalangan di Aceh terutama anak muda terus mendapatkan pendidikan mitigasi bencana,” ucapnya.

Lebih jauh, Masaki menerangkan bahwa Jepang sangat terbuka bagi siapa pun. Tidak perlu ada kekhawatiran bagi orang Indonesia; Aceh yang tumbuh dalam mayoritas muslim.

“Ada banyak hal yang bisa dikerjakan di berbagai sektor di Jepang. Kami sangat respek dengan muslim, silahkan datang ke Jepang,” jelas Masaki.

Sementara itu, Rektor USK, Prof Marwan menyampaikan, USK sangat menghargai ikatan kerjasama yang sudah lama terjalin dengan Jepang. USK teguh berkomitmen, untuk membangun jaringan yang lebih kuat dengan Jepang.

BACA JUGA
IPARI Pidie Produksi Konten Dakwah Ramadhan di Media Sosial

“Dengan membina kemitraan dalam pendidikan, penelitian, dan pertukaran budaya, kami bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang bermakna yang menguntungkan kedua negara,” tutur Rektor.

Diakuinya, USK juga telah menerima banyak dukungan dan donatur dari Jepang. Rasa berterima kasih disampaikan atas hal ini.

“Kuliah umum hari ini memberikan kesempatan unik bagi mahasiswa dan staf USK, untuk mendapatkan wawasan berharga tentang Jepang: budayanya, kebijakannya, inovasinya, dan perannya dalam komunitas global,” jelas Prof Marwan.

Pengetahuan tersebut diyakini sangat penting, dalam membekali USK untuk terlibat secara efektif, dalam kegiatan kolaboratif yang mengatasi tantangan dan aspirasi bersama.

“Kami percaya pada kekuatan pendidikan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai komunitas. Melalui acara seperti ini, kami berharap dapat menginspirasi komunitas akademis untuk mengeksplorasi perspektif baru, merangkul keberagaman, dan mencari solusi inovatif untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.

Setelah kuliah umum, Masaki bersama Rektor USK mengunjungi TDRC (Tsunami Disaster Mitigation Research Center). Lembaga riset yang didirikan pada 30 Oktober 2006. Kiprahnya sudah mendunia, banyak pakar atau peneliti dari berbagai negara ke TDRC USK untuk berkolaborasi.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.