TERBARU

NasionalNews

Jelas Beda, Soekarno Tak Menyuap KPU

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dinilai tidak layak untuk menyamakan dirinya dengan Presiden ke-1 RI, Soekarno, yang sempat ditahan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, merespons sikap Hasto yang melakukan pembelaan dengan menyeret-nyeret pengalaman Soekarno.

Jerry menegaskan bahwa kasus Hasto dan Soekarno sangat jelas berbeda. Sebab, Hasto diduga melakukan penyuapan yang justru tindakan itu pasti ditentang oleh Soekarno.

“Ajaib, Hasto mau samakan kasusnya dengan Soekarno, ini jelas beda. Soekarno tak pernah menyuap KPU dan menyembunyikan seorang pelaku kejahatan pemilu yakni penyuap seperti Harun Masiku,” kata Jerry kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/12/2024).

Dia menduga, sejatinya Hasto akan ditetapkan sebagai tersangka sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, hal itu tak kunjung terjadi karena diduga KPK sengaja membiarkan kasus Hasto menggantung.

“Sebenarnya Hasto bisa saja tersangka sejak 2020, tapi KPK tak melakukan tindakan hanya membiarkan Hasto bebas saja. Seakan-akan KPK di periode lalu melindungi Harun Masiku dan Hasto,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan, masuk penjara bukanlah akhir perjuangan, melainkan bagian dari pengorbanan dalam mengejar cita-cita, sebagaimana yang pernah dialami oleh proklamator Soekarno alias Bung Karno.

Hal ini disampaikan Hasto menanggapi penetapannya sebagai tersangka oleh KPK. Hasto lantas mengajak para kader PDIP untuk tetap teguh menjaga integritas partai serta muruah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Kami tidak akan pernah takut menghadapi intimidasi, baik secara formal maupun dengan cara-cara lain. Kami akan terus menyuarakan kebenaran,” tegas Hasto dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (26/12/2024).

BACA JUGA
Megawati: Jokowi Gagal Wujudkan Keadilan dan Kemakmuran

Dia mengingatkan kembali, prinsip perjuangan Soekarno saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Dimana, Soekarno menolak bekerja sama dengan penjajah demi memperjuangkan kedaulatan rakyat dan kemerdekaan Indonesia.

“Bung Karno pernah berkata, penjara adalah jalan pengorbanan untuk cita-cita besar. Para kader PNI kala itu menghadapi hukuman dengan kepala tegak dan senyum di wajah. Begitu juga dengan kami di PDIP, siap menghadapi risiko apa pun demi nilai-nilai yang kami perjuangkan,” ujar Hasto.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.