TERBARU

AcehNews

FDP Gelar Seminar Nasional, Perangi Pemurtadan dan Aliran Sesat di Aceh

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Forum Dakwah Perbatasan (FDP) sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk “Membentengi Akidah Umat dari Pemurtadan dan Aliran Sesat” di Asrama Haji, Banda Aceh, pada Rabu, 25 Desember 2024. Acara ini dihadiri lebih dari 300 peserta, mayoritas dai muda, serta sejumlah tokoh dan pejabat daerah.

Seminar ini menghadirkan narasumber nasional, antara lain Koh Dondy Tan, seorang mualaf dan pakar perbandingan agama, Ustaz Iwan Setiawan, pakar misiologi, Ustaz Mashud, ahli kristologi, serta Ustazah Nevy Amaliyah, mantan penginjil yang kini aktif sebagai dai.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A. Jalil, membuka acara mewakili Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya menjaga akidah umat di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.

“Sebagai daerah Serambi Mekkah, Aceh memiliki tanggung jawab besar menjaga nilai-nilai keislaman. Namun, pengaruh globalisasi dan pemikiran menyimpang menjadi tantangan nyata yang harus kita hadapi bersama,” ujar Munawar.

Upaya FDP di Perbatasan dan Pedalaman

Ketua FDP, dr. Nurkhalis Sp.JP-FIHA, menjelaskan visi dan misi organisasi yang berfokus pada pembinaan umat, termasuk para mualaf di wilayah pedalaman. FDP telah mendirikan masjid di kawasan terpencil seperti Leuser, Bukit Meriah, Bukit Bintang Indah, dan Pinem Dairi. Program ini juga mencakup pengiriman anak-anak dari daerah perbatasan ke lembaga pendidikan Islam di Aceh, Jakarta, dan Yogyakarta.

“Kami ingin memastikan mualaf tidak hanya mengenal Islam secara dasar, tetapi juga menjadi Muslim yang taat. Selain itu, kami menyiapkan dai lokal untuk menjaga kemakmuran masjid,” jelas Nurkhalis.

BACA JUGA
Dek Fadh Dianugerahi Siwah Pusaka Keturunan Raja Aceh

Respons Terhadap Isu Sosial dan Tantangan Zaman

Selain fokus di pedalaman, FDP turut menangani isu perkotaan seperti HIV/AIDS, judi online, narkoba, dan LGBT. FDP juga meluncurkan program Sekolah Keluarga Samara yang telah diikuti oleh lebih dari 200 peserta. Program ini bertujuan memperkuat fondasi keluarga, menekan angka perceraian, dan mengatasi kekerasan dalam rumah tangga.

“Dengan persiapan matang, kami berharap Aceh dapat melahirkan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan signifikan. Tahun 2045 adalah tonggak sejarah, dan kita harus memastikan Aceh menjadi provinsi yang memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia,” tambah Nurkhalis.

Strategi Pemerintah Aceh

Dalam seminar tersebut, Pemerintah Aceh melalui Kepala Dinas Pendidikan Dayah menawarkan beberapa strategi untuk menjaga akidah umat, antara lain:

  1. Penguatan Pendidikan Agama di berbagai lini dengan pendekatan yang relevan dengan tantangan zaman.
  2. Pemberdayaan Ulama dan Dai melalui pelatihan strategi dakwah kontemporer.
  3. Pemanfaatan Teknologi Digital untuk menyebarkan pesan-pesan Islam yang benar.
  4. Sinergi Antar-Stakeholder dalam menghadapi isu akidah dan sosial.

“Pemerintah Aceh berkomitmen mendukung upaya melindungi akidah umat dan generasi muda di tengah tantangan yang semakin kompleks,” tutup Munawar.

Acara ini dilanjutkan dengan pelatihan khusus dai dan aktivis dakwah pada 26–27 Desember di Aula Hotel Oman, sebagai bagian dari komitmen FDP membangun ketahanan umat.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.