Motif Penculikan dan Pembunuhan Andreas Sianipar oleh Oknum TNI dan Komplotannya Diungkap Keluarga, Ternyata…
ORINEWS.id – Keluarga almarhum Andreas Ruristen Sianipar korban penculikan dan pembunuhan oknum TNI dan komplotannya di Deli Serdang meminta para pelaku dihukum setimpal.
Ricky Sianipar adik korban menuturkan kalau sang kakak dijemput paksa oleh sejumlah orang pada pukul 01.00 WIB dini hari.
Kemudian dibawa ke sebuah gang bernama Gang Dame, selang beberpa lama Andreas dibawa ke asrama TNI Abdul Hamid.
Ricky mengatakan motif penculikan dan pembunuhan tersebut korban dituding menggelapkan mobil oknum TNI.
“Menurut keterangan pelaku, abang saya menggelapkan mobil beliau,” kata Ricky kepada tvOne, Senin (23/12/2024).
Pihak keluarga tidak mengetahui pasti hubungan korban dengan pelaku.
Sementara ibu korban Riris Simanungkalit berharap para pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
“Harapan saya selaku ibu kandungnya, yang melahirkan snak saya (pelaku) dihukum seberat-beratnya.
Saking parahnya kondisi korban, Riris mengaku tak sanggup melihat jenazah anaknya secara langsung.
“Begitu ditemukan di Labuhan Batu langsung dibawa ke rumah sakit terus dibawa ke rumah dalam kondisi sudah dalam peti, saya enggak berani melihatnya,” tuturnya.
Jenazah korban sudah dimakamkan di dekat kediamannya di Kecamatan Sunggal. Andreas Sianipar meninggalkan dua anak.
Polisi Amankan Para Pelaku
Andreas Sianipar (44) warga Deli Serdang menjadi korban penculikan, penyekapan, dan pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok orang, di antaranya oknum TNI.
Warga Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini ditemukan tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Awalnya Andreas dijemput oleh sejumlah orang menggunakan mobil, beberapa hari kemudian korban ditemukan tewas di sebuah sumur di Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan tiga warga sipil dan seorang anggota TNI yang kini ditahan di Denpom I Bukit Barisan.
{{imageId:307412}}
“Kita sudah menetapkan tiga tersangka, satu tersangka sedang dalam pencarian,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arief Setiawan, Minggu (22/12/2024).
Setelah ditemukan di dalam sebuah sumur, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
“Hasil autopsinya mengalami luka pada tangan korban terikat kabel Telkom, kepala dilakban terkelupas kondisi fisiknya menutup mata dan hidung. Lalu tangan dan punggung luka memar akibat benda tumpul, ada memar di mulut, ada bekas lilitan tali di leher korban,” bebernya.
Tak hanya itu, korban juga mengalami tulang hidung kiri retak akibat hantaman benda. Korban juga mengalami pendarahan di kepala akibat hantaman benda tumpul.
“Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan nafas akibat jeratan di leher. Lalu pembekapan di hidung hingga tidak bernafas, lalu korban meninggal sebelum dimasukan ke kolam,” ungkapnya.