Tidak Ada Suara Azan di Kawasan PIK, DPP Samudra: Harus Perhatikan Masyarakat Mayoritas

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyayangkan minimnya fasilitas ibadah, terutama masjid, di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Ia menyoroti ketiadaan suara azan di wilayah tersebut yang memiliki luas sekitar 1.000 hektare.

“Mestinya kita jangan biarkan daerah Jakarta ini tidak ada masjidnya. Sekitar 1.000 hektare di Pantai Indah Kapuk (PIK) tidak ada suara azan,” ujar Nasaruddin saat menghadiri Rapat Pleno V Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti dikutip dari laman resmi MUI, Jumat (22/12).

Sementara itu, Ketua Umum Santri Muda Nusantara (Samudra), Sukarya Putra, menilai pembangunan kawasan strategis nasional seperti PIK semestinya tetap menghormati nilai-nilai luhur keberagamaan mayoritas di Indonesia.

“Seyogyanya dalam membangun kawasan yang merupakan bagian dari Pembangunan Strategis Nasional, pihak pengembang dan pengelola memperhatikan juga pendirian masjid di tengah kemegahan kawasan tersebut,” kata Sukarya.

Ia menambahkan bahwa kawasan PIK saat ini hanya memiliki satu rumah ibadah, yakni sebuah vihara. Hal ini, menurutnya, tidak mencerminkan keberagaman yang seharusnya menjadi identitas bangsa Indonesia.

“Kehadiran masjid sangat penting sebagai bagian dari menghormati mayoritas umat muslim di Indonesia. Tidak ada masalah dengan pembangunan PIK, tetapi nilai-nilai keberagamaan juga harus diperhatikan. TMII bisa menjadi contoh kawasan yang mencerminkan keberagaman bangsa,” ujarnya.

Dewan Pimpinan Pusat Santri Muda Nusantara (DPP Samudra) pun menyatakan akan terus memantau dan mengawal isu ini. Mereka mendesak pengembang PIK untuk segera merealisasikan pembangunan masjid di kawasan tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman dan toleransi.

“Kami mengutuk keras tindakan pengembang dan pengelola PIK yang tidak peka terhadap kebutuhan ibadah umat muslim. Kami akan terus memantau hingga ada konfirmasi yang jelas dari pihak pengelola,” tegas Sukarya.[]