ORINEWS.id – Modus casting abal-abal di Surabaya kembali menjadi sorotan setelah menjerat banyak korban, termasuk seorang presenter televisi swasta berinisial GN. Dalam pengakuannya, GN menyebut bahwa kejadian yang ia alami pada 2017 ini bukan hanya penipuan, tetapi juga sudah masuk kategori pelecehan seksual. Bahkan, disebutnya bahwa masih ada korban dari casting abal-abal tersebut hingga sekarang.
GN mengungkap bahwa mulanya ia mendapat undangan casting untuk menjadi model produk di sebuah apartemen di Surabaya Barat. Di dalam ruangan, GN mulai merasa ada kejanggalan ketika ia diminta mengganti pakaian untuk keperluan casting. Di kamar ganti, GN melihat benda mencurigakan yang menyerupai kamera tersembunyi.
Ia pun langsung menutupi benda tersebut dengan baju sebelum melanjutkan ganti pakaian di kamar mandi. Namun, kecurigaannya tidak berhenti di situ karena ia menduga masih ada kamera lain yang merekam tanpa sepengetahuannya.
“Aku pekanya itu kayak ada kamera lensa gitu ya si handycam deh kalau nggak salah dari situ aku mulai deg-degan tuh mulai ngerasa aneh,” ungkap GN yang dikutip dari YouTube VIVA pada Jumat, 20 Desember 2024.
Kisah Presenter Cantik, GN. Jadi Korban Casting Palsu di Surabaya |
Selain itu, GN mengaku diminta melakukan berbagai pose aneh, termasuk memperagakan adegan dengan permen lolipop, yang membuatnya semakin tidak nyaman.
“Aku disuruh memperagakan ngemut permen lolipop seakan-akan ini produk yang akan jadi iklan. Dia (pelaku) suruh ketawa ke kamera terus suruh teriak dan semacamnya. Aku pengen banget cepat selesai,” katanya lagi menceritakan.
Beberapa waktu lalu, GN mendapat informasi dari seseorang yang diduga juga korban bahwa foto dan video hasil sesi casting tersebut telah tersebar di internet. Bahkan, link berisi ratusan video korban lainnya diduga diperjualbelikan di media sosial dan aplikasi pesan instan seperti Telegram.
“Foto-foto ini nyebar, enggak cuman foto yang nyebar tapi link yang isinya video yang rekaman kita gak sadari itu juga nyebar,” katanya lagi.
GN menyebut bahwa banyak korban lain yang diduga mengalami pelecehan lebih ekstrem. Beberapa di antaranya diminta membuka pakaian atau melakukan adegan tertentu di tempat umum apartemen, seperti kolam renang.
“Menurut pengakuan korban itu banyak banget yang sampai diajak ke kolam renang suruh melakukan adegan ini dan itu buka baju segala macam,” ujarnya menyampaikan keluh kesah korban lain.
Melalui media sosialnya, GN mengajak para korban lain untuk melapor dan menyerahkan bukti agar kasus ini segera diusut tuntas. Ia berharap pelaku segera ditangkap agar tidak ada lagi korban yang terjerat modus casting abal-abal ini.
Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan oleh Polda Jawa Timur. GN berharap keadilan bisa ditegakkan demi melindungi masyarakat dari modus serupa di masa depan.
“Ini salah satu pelecehan seksual tolong banget bantuannya, makasih ya,” tandasnya.