TERBARU

Politik

Usai Pecat Jokowi, PDIP: Tidak Loyal pada Prinsip dan Etika Partai, Bahkan Konstitusi

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Setelah dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan pernyataan yang menegaskan sikapnya terhadap keputusan tersebut.

Kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (17/12/2024), Jokowi mengatakan, “Ya enggak apa-apa, saya menghormati itu,” dan memilih untuk tidak membela diri atas keputusan yang telah diambil partai yang membesarkannya tersebut. “Nanti waktu yang akan mengujinya,” tambah Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini muncul setelah PDIP secara resmi memberhentikan dirinya sebagai kader partai pada 17 Desember 2024. Pemecatan ini mencuat setelah serangkaian kritik terhadap Jokowi terkait sikap politiknya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan Pilkada Serentak 2024.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus, menyebut bahwa waktu justru telah membuktikan ketidaksepahaman antara Jokowi dan prinsip-prinsip dasar PDIP.

Deddy menegaskan, Jokowi tidak menunjukkan loyalitas terhadap nilai, etika, moral, dan prinsip yang dianut oleh PDIP.

“Waktu sudah membuktikan beliau bukan orang yang loyal terhadap prinsip, nilai, etika, dan moral. Bahkan terhadap konstitusi,” ungkap Deddy saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).

BACA JUGA
Polwan Diduga Aniaya Nenek 66 Tahun di Baubau, Polisi Lakukan Penyelidikan

Menurut Deddy, tindakan Jokowi yang terlibat dalam politik praktis selama Pilpres 2024, khususnya dalam kawasan-kawasan strategis PDIP seperti Jawa Tengah, dinilai sebagai bentuk politik yang bertentangan dengan etika partai. Bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai contoh “politik gentong babi” atau pork barrel politics.

“Kita tahu beliau 17 kali turun ke Jawa Tengah selama proses Pilpres. Satu hal yang sebenarnya bisa dikatakan oleh para intelektual, akademisi pemilu sebagai bentuk politik gentong babi, pork barrel politics,” paparnya.

Meski demikian, PDIP menilai langkah Jokowi untuk berpisah dari partai sudah jelas dan tidak dapat dipertahankan lebih jauh.

“Jadi itu saya kira sudah cukup jelas,” ujarnya mengakhiri pernyataannya.

Sementara itu, Jokowi tetap memilih untuk tidak memberikan penilaian lebih lanjut terkait keputusan PDIP.

“Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi,” ujarnya.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.