ORINEWS.id – Kesepakatan untuk mengakhiri konflik berdarah antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lebih dari 14 bulan di Gaza semakin mendekati kenyataan.
Perundingan yang dilaksanakan di Kairo, Mesir, kini menunjukkan perkembangan positif, dan diperkirakan akan menghasilkan gencatan senjata dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah Amerika Serikat (AS), bersama mediator dari Mesir dan Qatar, telah melakukan upaya intensif dalam beberapa hari terakhir untuk mempercepat proses perundingan. Tujuan utamanya adalah mencapai kesepakatan sebelum Presiden Joe Biden mengakhiri masa jabatannya bulan depan.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata dapat tercapai.
“Kami yakin – dan Israel juga telah mengatakannya – bahwa kami semakin dekat. Meskipun demikian, kami tetap berhati-hati dalam optimisme kami,” ujarnya dalam wawancara dengan Fox News, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (18/12/2024).
Menurut sumber yang terlibat dalam perundingan, kesepakatan tersebut akan mencakup penghentian pertempuran dan pengembalian para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Sebagai imbalannya, Israel diminta melepaskan sejumlah tahanan Palestina yang kini mendekam di penjara-penjara Zionis.
Hamas, melalui pernyataannya, menyatakan bahwa kesepakatan ini bisa terwujud jika Israel berhenti menambahkan syarat-syarat baru dalam perundingan.
Seorang pejabat Palestina yang terlibat dalam upaya mediasi tersebut mengungkapkan bahwa negosiasi kini berlangsung dengan serius, dengan setiap kata dalam kesepakatan sedang dibahas secara mendalam.[]
