Mubadala Energy dan PIM Teken MoU Pemanfaatan Gas dari KKS South Andaman

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

OIRNEWS.id – Mubadala Energy, perusahaan energi internasional terkemuka, bersama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki potensi pemanfaatan dan pembelian gas dari wilayah kerja South Andaman.

Kolaborasi ini bertujuan untuk melakukan kajian dan evaluasi komprehensif, termasuk pertukaran informasi terkait potensi pengadaan gas. MoU ini berangkat dari penemuan gas di sumur Layaran-1 dan Tangkulo-1 di South Andaman yang memiliki potensi multi triliun kaki kubik (TCF) gas in place.

Inisiatif ini berpotensi menjamin pasokan gas yang andal dan berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan industri pupuk saat ini dan masa depan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan operasional pabrik PIM yang ada dan membuka jalan bagi pengembangan proyek PIM-3 di masa depan, sehingga meningkatkan produktivitas dan berkontribusi terhadap stabilitas sektor pertanian Indonesia.

Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali menyampaikan kemitraan ini menandai kemajuan yang signifikan dalam mencapai tujuan bersama dalam pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.

“Kami yakin bahwa melalui kolaborasi ini, kami dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi dari blok South Andaman, sehingga memberikan manfaat besar bagi masing-masing perusahaan kami dan kawasan ini,” katanya.

Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT PIM menambahkan, MoU ini menandai langkah signifikan dalam menjamin pasokan gas yang andal untuk produksi pupuk.

Menurutnya, kolaborasi dengan Mubadala Energy tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional PT PIM, tetapi juga memperkuat komitmen mereka dalam memenuhi kebutuhan sektor pertanian Indonesia yang terus meningkat.

“Dengan adanya pasokan gas dari Mubadala Energy, selain untuk pengembangan PIM-3, ada banyak hilirisasi industri petrokimia yang dapat dibangun di Aceh sehingga akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat dan menjadi langkah kongkrit untuk mengembalikan kejayaan Aceh di masa lalu,” ujar Budi.

Nota Kesepahaman ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengoptimalkan sumber daya energi di Indonesia, memastikan bahwa negara dapat memenuhi kebutuhan energi dan pertanian yang terus meningkat secara berkelanjutan.

Baik Mubadala Energy maupun PIM berkomitmen untuk mendorong inovasi dan kolaborasi di sektor energi dan pertanian, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan swasembada energi Indonesia.[]