ORINEWS.id – Banjir protes dari masyarakat Indonesia, Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pria yang akrab disapa Gus Miftah ini resmi mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden.
Hal ini ia sampaikan di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12) siang.
Dalam pernyataan itu, Miftah tampak beberapa kali terisak menahan tangis.
Ia mengawali pengunduran dirinya dengan membacakan surat Ali Imran ayat 26 terkait kekuasaan yang diberikan Allah.
“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah dan istikharah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dilansir dari YouTube Tribun Jogja Official.
Ia menyebutkan jika keputusan ini sebagai bentuk rasa cintanya kepada presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang dalam kepada presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia,” tambahnya.
“Keputusan ini bukanlah akhir atau langkah mundur melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam. Seorang berjiwa kesatria pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas hanya kedudukan semata, tapi mencakup seluruh ruang saya bisa memberikan manfaat,” terangnya.
Miftah juga menambahkan pesannya untuk presiden Prabowo Subianto, mengucapkan terimakasih dan meminta maaf.
Ia menyebutkan jika dirinya tengah belajar menjadi seorang ksatria.
“Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme dan klub malam, telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh bapak presiden adalah anugerah luar biasa yang diberikan Allah melalui bapak presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.
‘Saya mohon maaf kepada bapak belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan kepada saya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada bapak presiden, karena saya belajar menjadi seorang kesatria dari bapak presiden,” jelasnya.
Seperti diketahui, Miftah Maulana mendapat banjir hujatan dari netizen usai videonya mengolok seorang pedagang es teh, Sunhaji viral di media sosial.
Saat itu ia mengisi pengajian di Kota Magelang yang dihadiri oleh ratusan jamaan.
Sahabat Deddy Corbuzier tersebut dinilai merendahkan Sunhaji lantaran menertawakan sang pedagang dan menyebutkan ‘goblok’.
Miftah Maulana mendapatkan teguran dari berbagai pihak, termasuk Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia juga langsung ditegur oleh Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya yang kemudian membuatnya langsung menemui Sunhaji.
Lantaran kelakuannya tersebut, muncul pula petisi daring di Change.org.
Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah.[]