ORINEWS.id – Presiden Prabowo Subianto merogoh kocek pribadinya sebesar Rp 2,5 miliar untuk anggaran program Bakti Sosial Skala Besar (BSSB) yang dilakukan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 18-29 November 2024.
YGSN sendiri merupakan yayasan yang didirikan Presiden Prabowo pada 24 Agustus 2024.
“Anggaran ini (Rp 2,5 miliar) saat sekarang masih dari dana Pak Prabowo sendiri. Karena kita terus terang belum di-launching, rencana dalam waktu dekat akan di-launching. Tapi kita sudah bergerak,” kata Ketua YGSN, Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
“Walaupun Yayasan belum di-launching oleh beliau, tapi kita sudah bergerak membantu masyarakat yang membutuhkan,” sambungnya.
Teguh menyampaikan bahwa program BSSB di Banyumas menggaet TNI Angkatan Darat (AD) tepatnya wilayah Korem 071/Wijaya Kusuma untuk berkolaborasi, khususnya dalam membangun sumur bor.
Ia berharap, program ini membawa dampak positif bagi ribuan masyarakat yang kurang mampu, dengan mengentaskan berbagai persoalan sosial dan kemanusiaan di Banyumas.
Kolaborasi ini, jelas Teguh, merupakan langkah nyata untuk meringankan beban masyarakat sekaligus mendukung program pemerintah.
“BSSB ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendasar masyarakat melalui berbagai program inovatif yang tidak hanya bersifat bantuan material, tetapi juga berdampak jangka panjang,” terang mantan Komandan Jenderal Akademi TNI ini.
Adapun program BSSB mencakup berbagai kegiatan antara lain rehabilitasi rumah tidak layak huni di Desa Karangduren dan Desa Dawuhan, Banyumas.
Di bidang pendidikan, lanjut Teguh, BSSB memperbaiki fasilitas SD Dawuhan, melengkapi kebutuhan sekolah seperti meja, kursi hingga bantuan kacamata minus.
“Untuk mendukung akses air bersih, dibangun tiga sumur bor lengkap dengan pompa dan penampungan air berkapasitas 3.000 liter, yang kini melayani kebutuhan 800 kepala keluarga di Desa Dawuhan,” tutur dia.
Yayasan ini juga memberikan bantuan kepada masyarakat penyandang disabilitas. Misalnya, kursi roda adaptif untuk anak-anak penyandang disabilitas ganda.
Selain itu, kaki palsu diserahkan kepada belasan penerima, operasi bibir sumbing, operasi katarak untuk lansia, serta sunatan massal untuk anak-anak.
“Di sektor pertanian, petani di wilayah tersebut mendapatkan bantuan 10 ton pupuk gratis, sementara pelaku UMKM menerima peralatan kerja guna meningkatkan produktivitas mereka. Ada pula pemberian ratusan paket sembako untuk masyarakat Banyumas serta edukasi kesehatan kepada ratusan pelajar,” ungkap Teguh.
Dia berharap model kolaborasi seperti ini terus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
Terlebih, menurutnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya semangat gotong royong untuk membantu masyarakat yang belum tersentuh oleh program pemerintah.
“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa gerakan sosial yang dilandasi semangat kepedulian dan kolaborasi dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat,” tandasnya.