Pemerintah Segera Bangun Dayah yang Terbakar di Aceh Besar
ORINEWS.id – Pemerintah Aceh akan segera mengambil langkah konkret untuk menangani kebakaran yang melanda Dayah Babul Maghfirah, Cot Keu-eung, Aceh Besar, pada Sabtu malam, 30 November 2024.
Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyatakan bahwa pemerintah siap bergotong royong membangun kembali asrama santriwati yang hangus terbakar.
Dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran di dayah yang dipimpin Ustadz Masrul Aidi, pada Minggu siang, 1/12/2024, Safrizal mengatakan bahwa tim insinyur dari Dinas Perkim Aceh akan melakukan audit teknis terhadap bangunan yang rusak.
“Kita akan pastikan kekuatan struktur yang masih ada, apakah harus dibongkar total, sebagian, atau hanya perlu perbaikan di bagian tertentu. Hasil audit ini akan menjadi dasar untuk langkah pembangunan selanjutnya,” ujarnya.
Safrizal yang didampingi Plt Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, juga menegaskan bahwa pembangunan ulang akan melibatkan dana dari Pemerintah Aceh, Pemerintah Aceh Besar, serta sumbangan masyarakat.
“Gotong royong menjadi prinsip utama. Berapa pun kemampuan kita di APBA 2025, akan kita sesuaikan. Jika tidak bisa sekaligus, setidaknya kita mulai pada tahap awal tahun depan,” katanya.
Selain itu, sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemerintah Aceh akan mengirim 30 unit APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ke Dayah Babul Maghfirah. Safrizal juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui BPBD untuk memberikan pelatihan mitigasi kebakaran kepada para kader dayah.
“Pelatihan ini penting untuk memastikan para santri dan pengelola dayah memahami cara menghadapi risiko kebakaran,” jelasnya.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Dayah Babul Maghfirah yang terletak di Gampong Lam Alue Cut, Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar. Api menghanguskan empat bilik asrama santriwati di lantai dua serta sebagian gudang di lantai bawah. Tim gabungan yang terdiri dari Damkar BPBD Aceh Besar, Damkar Banda Aceh, Damkar Brimob Polda Aceh, relawan, dan masyarakat berhasil memadamkan api dalam waktu dua jam.
Safrizal mengingatkan pentingnya mitigasi bencana di lembaga pendidikan seperti dayah dan sekolah.
“Ini pelajaran berharga bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk kebakaran, harus menjadi prioritas, tidak hanya di instansi pemerintah, tetapi juga di lembaga pendidikan,” ujar dia.
Musibah ini, menurut Safrizal, adalah ketentuan Allah SWT yang harus dihadapi dengan kesabaran dan kebersamaan. Ia optimis bahwa dengan semangat gotong royong, Dayah Babul Maghfirah dapat dibangun kembali dengan lebih baik dan cepat.
“Insya Allah, kita bisa melewati ujian ini bersama,” ujar dia. []