ORINEWS.id – Vicky Bastianda, seorang agen BSI (BSI Agent) di Lhoknga, Aceh Besar, menorehkan kisah inspiratif dalam perjalanan menggerakkan inklusi keuangan bagi masyarakat daerahnya. Bermula dari pemilik konter kecil yang hanya melayani pulsa dan pembayaran tagihan, kini Vicky menjadi sosok penting yang menjembatani akses layanan perbankan syariah di wilayahnya.
Sejak bergabung sebagai Agen BSI Smart tiga tahun lalu, Vicky merasakan peningkatan signifikan dalam pendapatannya.
“Alhamdulillah, penghasilan saya bertambah. Dulu hanya jual voucher dan token listrik, sekarang bisa melayani transfer, pembayaran, hingga setor tunai,” kata Vicky saat ditemui wartawan di sela acara edukasi Agen BSI di Ballroom Landmark BSI Aceh, Selasa (12/11/2024).
Acara edukasi yang diisi oleh pemateri dari perwakilan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini bertujuan meningkatkan kapasitas agen BSI di Aceh. Program tersebut menjadi wujud nyata komitmen Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di pelosok negeri.
Vicky bercerita bahwa keberadaannya sebagai agen BSI telah memberi solusi bagi warga setempat yang kesulitan atau enggan mengakses layanan perbankan langsung di ATM atau kantor bank.
“Banyak warga di sini masih ragu bertransaksi di ATM. Kehadiran agen BSI benar-benar membantu mereka dan memberikan pemahaman baru tentang layanan keuangan,” ungkapnya.
Di tahun pertamanya sebagai agen, Vicky menghadapi sejumlah tantangan, seperti kendala jaringan. Namun, ia tetap bersemangat dan optimistis dengan perkembangan BSI yang semakin solid pasca-peleburan tiga bank syariah besar di Indonesia.
“Saya akui, awalnya menantang. Tapi kini fitur dan jaringan BSI sudah semakin baik,” katanya.
Sementara itu, Dian Budi Wijaksono, Head of Stakeholder Management & Media Relation BSI Aceh, menyebutkan, hingga kini terdapat lebih dari 17 ribu agen BSI di seluruh Aceh, dengan 12.674 di antaranya aktif. Dian menekankan, peran agen seperti Vicky sangat penting dalam mempercepat inklusi keuangan di Aceh.
“Pentingnya peran agen seperti Pak Vicky ini dalam mendekatkan layanan keuangan ke daerah pelosok serta mempercepat inklusi keuangan di Aceh,” ujar Dian.
Dengan semangat yang tak surut, Vicky mengajak sesama agen untuk memanfaatkan berbagai fitur BSI, seperti BSI Smart Agen dan mesin EDC yang telah disediakan.
“Manfaatkan semua fasilitas yang ada. Semakin optimal kita menggunakan fitur, semakin besar pula manfaat yang kita rasakan ke depannya,” pesannya.
Vicky berharap agar BSI terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan syariahnya di Indonesia.
“Semoga BSI makin inovatif, jaringannya makin luas, dan menjadi bank syariah terdepan di Indonesia, terutama di Aceh,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Kisah Vicky Bastianda menjadi bukti nyata bahwa peran agen BSI bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga misi sosial yang membawa manfaat luas bagi masyarakat sekitar.[]