ORINEWS.id – TDMRC Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menggelar seminar internasional mitigasi bencana Tsunami. Berlangsung di Lantai III Aula TDMRC, kampus setempat, Kamis (7/11/2024).
Ketua panitia, Syahrul Ridha dalam sambutannya melaporkan, seminar ini diikuti 38 peserta offline, 47 peserta online, dari berbagai latar belakang. Adapun 19 peserta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Seminar ini bertajuk: Strengthening Tsunami Mitigation Strategies After 20 Years of the 2004 Aceh Tsunami. Kegiatan ini merupakan PRA-EVENT AIWEST-DR ke-16, dalam rangka memperingati 20 tahun Tsunami Aceh.
“Tujuan dari seminar ini adalah mempertemukan para ahli mulai dari akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk bertukar pikiran mengenai informasi terkini, baik dari aspek teknis hingga regulasi rekomendasi mitigasi bencana tsunami,” sebut Syahrul.
Adapun keynote speech meliputi: Dr. Gerry Potutan dari Asian Disaster Reduction Center (ADRC), Japan. Dr. Mifune Yasumichi Asian Disaster Reduction Center (ADRC), Japan. Hingga Prof. Roberto Carniel Scientific Attaché at the Italian Embassy to Indonesia, Timor Leste, and ASEAN.
Syahrul mengungkapkan, seminar ini tidak hanya mempertemukan para ahli dari akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk bertukar informasi terkini mulai dari aspek teknis hingga rekomendasi peraturan mitigasi bencana tsunami.
“Namun juga bertujuan untuk mengevaluasi strategi mitigasi tsunami, mengidentifikasi sumber bahaya tsunami, dan menilai kesiapsiagaan bencana tsunami. Masyarakat dan kapasitas pemerintah dalam kaitannya dengan strategi mitigasi tsunami,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor USK, Prof. Marwan menyambut hangat seluruh hadiran, yang baru pertama kali hadir di Banda Aceh.
“Seminar ini menjadi langkah nyata, mewujudkan peran perguruan tinggi dalam mitigasi bencana tsunami,” ujar Rektor.
Prof Marwan menerangkan, peristiwa tsunami menjadi titik balik penanggulangan bencana di Indonesia, menginspirasi lahirnya berbagai peraturan dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi tsunami di wilayah rentan di seluruh Indonesia.
“Melalui penelitian, pengembangan teknologi, dan penyebaran informasi, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang proses-proses tsunami, mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan, dan merancang strategi mitigasi tsunami yang efektif,” harap Prof Marwan.
Menurutnya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah menciptakan peluang yang signifikan, dan krusial bagi upaya mitigasi bencana tsunami.