ORINEWS.id – Israel melancarkan serangan udara ke beberapa lokasi di Iran pada Sabtu, 26 Oktober 2024, sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik yang dilakukan Iran pada 1 Oktober lalu.
Serangan yang diklaim tepat sasaran ini mengguncang Teheran dan kota-kota lain di sekitarnya, seperti Karaj dan Shiraz, sekitar pukul 02.15 waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalui media sosial X, Juru Bicara Tentara Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk balasan atas serangkaian ancaman yang terus berlanjut dari pihak Iran.
“Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel, saat ini Pasukan Pertahanan Israel sedang melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran,” kata Daniel Hagari dalam rekaman video yang diunggah di X.
“Kemampuan defensif dan ofensif kami dimobilisasi sepenuhnya,” tambahnya, dikutip dari Iran International, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Meski demikian, tidak ada informasi lebih lanjut yang dirilis oleh IDF terkait target spesifik yang diserang, dan belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Amerika Serikat (AS), pendukung politik dan militer utama Israel, menggambarkan serangan terhadap musuh bebuyutan mereka di kawasan itu sebagai pembelaan diri.
“Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai latihan pembelaan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel”, katanya dalam pernyataan.
Serangan Iran itu terjadi sebagai respons terhadap kemungkinan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran pada bulan Juli dan pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah bulan lalu.
Selain itu, ini merupakan serangan langsung kedua oleh Republik Islam terhadap Israel tahun ini setelah serangan salvo sebelumnya pada bulan April, yang juga menyebabkan kerusakan atau jatuhnya korban jiwa di pihak Israel.[]
