ORINEWS.id – Aceh Tamiang ternyata menyimpan harta karun alam yang belum banyak diketahui publik. Kuala Paret, objek wisata air di Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, ini disebut-sebut sebagai surga tersembunyi yang menawarkan pesona alam nan eksotis dan tenang.
Letaknya yang diapit perbukitan dengan aliran sungai jernih berwarna kehijauan membuat tempat ini menjadi daya tarik baru bagi para pelancong.
Kuala Paret bukanlah destinasi wisata yang mudah ditemukan, namun bagi mereka yang pernah berkunjung, pemandangan yang tersaji akan terbayar lunas oleh keindahan alamnya.
Begitu memasuki kawasan wisata ini, pengunjung akan disambut dengan tebing-tebing cokelat yang megah serta air sungai berwarna hijau kebiruan yang mengalir deras di antara bebatuan.
Suara gemuruh air yang menghantam bebatuan berpadu dengan kicauan burung menciptakan suasana yang begitu damai, membuat setiap orang terhipnotis oleh keindahan alami Kuala Paret.
Perjalanan yang Tidak Mudah, Tapi Sepadan
Menuju ke Kuala Paret memang bukan perjalanan yang mudah. Dari pusat Kota Kuala Simpang, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 47 kilometer atau sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan darat. Setibanya di pusat kota Kecamatan Tamiang Hulu, pengunjung akan mendapati papan petunjuk yang mengarahkan mereka ke Kuala Paret.
Perjalanan dari titik ini tidaklah mulus, pengunjung harus melanjutkan sekitar 10 kilometer melewati perkebunan kelapa sawit dan perkampungan. Setelah tiba di ujung perkebunan, wisatawan akan menemukan tanda yang menunjukkan arah ke objek wisata ini. Perjalanan belum berakhir, karena masih diperlukan jalan kaki sejauh 300 meter untuk benar-benar tiba di lokasi yang tersembunyi ini.

Medan yang cukup menantang ini membuat Kuala Paret belum menjadi destinasi wisata yang ramai. Pengunjung pada akhir pekan atau musim liburan biasanya hanya mencapai belasan orang. Namun, bagi mereka yang berhasil mencapai tempat ini, pemandangan yang disajikan terasa sepadan dengan segala usaha yang dilakukan.
Keindahan yang Menghipnotis Pengunjung
Salah satu pengunjung yang sempat menikmati keindahan Kuala Paret, Wan (40), seorang pria asal Kecamatan Tengulun, mengaku terpesona oleh keindahan yang disuguhkan. Pada Sabtu, 28 September 2024, ia bersama keluarganya sengaja mengunjungi tempat ini untuk melepas rasa penasaran.
“Kuala Paret ini seperti surga, keindahannya luar biasa, benar-benar,” ujarnya.
Wan tak menyangka akan menemukan air sungai berwarna hijau kebiruan yang begitu jernih.
“Airnya sangat bersih dan suara deburan airnya dipadu dengan kicauan burung, sungguh membuat suasana begitu nyaman dan tenang,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat itu, suasana Kuala Paret sangat sepi.
“Mungkin karena medan yang cukup berat, tidak banyak pengunjung yang datang. Hanya ada belasan orang selain kami,” katanya.
Wan berharap, agar pemerintah kabupaten bisa memperbaiki akses jalan menuju Kuala Paret, sehingga semakin banyak orang bisa menikmati keindahan alam ini.
Potensi Wisata yang Belum Maksimal
Meskipun menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, Kuala Paret masih tergolong sebagai destinasi yang kurang populer, bahkan di kalangan masyarakat lokal. Keindahannya yang tersembunyi membutuhkan perhatian lebih, terutama dalam hal pengelolaan dan perbaikan infrastruktur.
Jika pemerintah setempat memberikan perhatian lebih terhadap akses jalan, bukan tidak mungkin Kuala Paret akan menjadi tujuan favorit baru bagi para wisatawan.
Keindahan tebing cokelat dan aliran air kehijauan yang memukau dipadukan dengan suasana alam yang tenang menjadikan Kuala Paret sebagai salah satu aset berharga Aceh Tamiang yang patut diperkenalkan lebih luas.
Dengan segala pesona dan keunikannya, Kuala Paret layak dijuluki sebagai “surga tersembunyi” yang menanti untuk ditemukan lebih banyak orang. Bagi para pencinta alam, Kuala Paret menawarkan pengalaman yang langka dan memikat di tengah alam perbukitan Aceh Tamiang.[Adv]