Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora Memalukan Indonesia di Mata Dunia

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Pembubaran paksa acara diskusi bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024), dikecam berbagai pihak. Pengamat politik Samuel F Silaen menyebut peristiwa ini sebagai tindakan memalukan yang mencederai citra Indonesia di mata dunia internasional.

Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (30/9/2024), Samuel menegaskan pembubaran tersebut mencerminkan masih adanya tindakan premanisme di Indonesia, bahkan di kawasan yang seharusnya sangat dilindungi seperti hotel.

“Ini bisa menimbulkan ketakutan bagi orang asing untuk berkunjung ke Indonesia, sebab hotel yang seharusnya aman justru bisa diserang oleh kelompok preman,” ujar alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.

Diskusi yang rencananya menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, dan pakar hukum tata negara Refly Harun ini, awalnya mendapat aksi protes dari sekelompok massa di luar gedung sejak pagi hari. Namun, menjelang siang, sekelompok orang tak dikenal menerobos masuk ke dalam hotel, memicu kekacauan sebelum acara dimulai.

Mereka merusak sejumlah properti seperti backdrop, spanduk, layar infocus, mikrofon, hingga kursi dan kamera. Massa tersebut juga berteriak dan mengancam agar acara segera dibubarkan.[]