Faksi Irak Siap Kirim 100.000 Pasukan Bantu Hizbullah Melawan Israel
ORINEWS.id – Para pemimpin kelompok perlawanan Irak berjanji akan terus mendukung Hizbullah menyusul rentetan ledakan yang diduga dilakukan oleh Israel di Lebanon selama beberapa hari terakhir. Faksi Kataib Hizbullah, kelompok bersenjata pro-Iran, menyatakan kesiapannya untuk mengirim 100.000 pasukan ke Lebanon guna membantu Hizbullah melawan Israel.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Kataib Hizbullah, Abu Alaa al-Walai, melalui surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada Jumat (20/9/2024). Al-Walai mengungkapkan, faksinya siap mendukung penuh perlawanan Hizbullah dalam menghadapi Israel.
“Kami menunggu sinyal untuk bertindak,” ujar Abu Alaa al-Walai, seraya menegaskan, setelah sinyal diberikan, mereka akan mengirimkan ratusan ribu pejuang ke Lebanon.
Al-Walai juga mengutip pernyataan Nasrallah yang mengatakan bahwa Irak memiliki kekuatan besar dalam menghadapi Israel.
“Nasrallah pernah mengatakan kepada saya bahwa Irak adalah gudang kekuatan terbesar dan urat nadi perlawanan yang vital,” ujarnya, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Ia menegaskan bahwa jika Hizbullah telah kehilangan seribu martir, maka Kataib Hizbullah siap mengirimkan 100.000 pahlawan untuk membantunya. Pernyataan ini datang di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut setelah serangkaian ledakan di Lebanon yang menargetkan perangkat komunikasi milik Hizbullah.
Rentetan Ledakan di Lebanon
Ledakan pada alat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie-talkie, mengguncang Lebanon pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024). Insiden ini menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai lebih dari 3.250 lainnya. Serangan ini diyakini sebagai hasil peretasan perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah, menurut laporan Al Jazeera.
Ledakan pertama terjadi pada Selasa, sekitar pukul 16.45 waktu setempat, yang menargetkan pager milik Hizbullah. Ledakan berlangsung selama satu jam dan diduga sebagai hasil sabotase terhadap 1.000 perangkat yang baru-baru ini dibeli oleh Hizbullah.
Ledakan kedua terjadi sehari setelahnya, pada Rabu (18/9/2024), kali ini menargetkan walkie-talkie dan peralatan surya di Beirut dan beberapa wilayah lain di Lebanon. Kementerian Komunikasi Lebanon melaporkan bahwa perangkat walkie-talkie yang meledak adalah model lama yang telah dihentikan produksinya.
Serangkaian ledakan ini memaksa kelompok-kelompok bersenjata Irak, termasuk faksi-faksi pro-Iran, untuk meninjau keamanan jaringan komunikasi mereka. Menurut sumber yang dekat dengan Kerangka Koordinasi pro-Iran, langkah-langkah untuk menilai dan memperkuat keamanan jaringan komunikasi sedang dilakukan guna menghindari insiden serupa di masa depan. []