ORINEWS.id – Festival Pesona Pesisir Timur resmi dibuka di Kota Langsa, Rabu (4/9), dengan tujuan mempromosikan berbagai destinasi wisata serta kekayaan budaya di kawasan pesisir timur Aceh. Acara ini diramaikan dengan berbagai pentas seni, lomba, serta sajian kuliner lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, yang diwakili Hendra Faisal, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
“Pesona Pesisir Timur memberi warna baru bagi pariwisata Aceh, khususnya dalam menyambut PON XXI,” ujarnya.
Hendra juga mengajak masyarakat ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara ini dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irfansyah, menambahkan, festival ini mampu menggairahkan kembali seni dan budaya di Langsa.
“Langsa merupakan kota yang unik, karena memiliki keragaman budaya,” tambahnya.
Ia berharap masyarakat berpartisipasi penuh dalam acara ini, yang juga diharapkan mampu mendorong perekonomian lokal.
“Event ini merupakan bagian dari geliat ekonomi masyarakat, dengan partisipasi masyarakat pada acara ini menjadi warna baru di Aceh,” tuturnya.
Upaya Promosi Pariwisata Aceh
Penjabat (Pj) Walikota Langsa, Syaridin, yang membuka acara, menjelaskan industri pariwisata Aceh terus berkembang pesat melalui branding “The Light of Aceh” yang mendukung co-branding nasional “Wonderful Indonesia”.
Menurutnya, peningkatan jumlah wisatawan ke Aceh, termasuk Sabang, menunjukkan potensi wisata provinsi ini semakin dikenal luas.
“Tentunya ini menjadi sesuatu yang positif, baik bagi perekonomian lokal maupun dalam upaya memperkenalkan kekayaan budaya Aceh kepada dunia,” ujar Pj Gubernur Aceh dalam kata sambutannya yang dibacakan oleh Pj Walikota Langsa, Syaridin.
Atas dasar itulah, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menyelenggarakan “Pesona Pesisir Timur” sebagai upaya untuk mengembangkan dan memperkenalkan kekayaan budaya, pariwisata, dan kuliner di wilayah pantai timur Aceh.
Kata Syaridin, pesisir timur Aceh memiliki pesona wisata dan kekayaan budaya yang tak kalah menarik dibandingkan dengan pantai barat, selatan, dan kawasan tengah Aceh.
“Beberapa destinasi seperti Pantai Kuala Geulumpang di Aceh Timur dengan pasir putih yang memukau, kawasan wisata mangrove di Kota Langsa yang menawan, hingga tradisi budaya melayu di Aceh Tamiang yang kaya dan beragam, menawarkan pengalaman wisata unik yang berpotensi besar menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri,” ucapnya.
Di wilayah timur Aceh ini, sambung Syaridin, berbagai adat istiadat, seni tradisional, dan kearifan lokal terus dijaga dan dilestarikan masyarakat setempat. Hal ini tentu saja semakin memperkuat identitas budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Karena itu, “Pesona Pesisir Timur” hadir sebagai inisiatif untuk mempromosikan destinasi wisata serta melestarikan kebudayaan melayu di Aceh, khususnya di Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang.
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan pariwisata di kawasan pesisir timur Aceh,” ucap Syaridin.
Bagian dari PON XXI Aceh-Sumut
Syaridin juga menegaskan, festival ini merupakan bagian dari rangkaian acara PON XXI, yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat citra positif pariwisata Aceh di mata para wisatawan nusantara dan mancanegara.
“Perhelatan ini menjadi momentum penting bagi Aceh sebagai tuan rumah, untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya kepada seluruh kontingen dari seluruh Indonesia yang datang ke Aceh,” ucapnya.
Menurut Syaridin, Pesona Pesisir Timur juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, guna memeriahkan PON XXI melalui event Aceh Festival 2024 yang dimulai sejak Agustus lalu.
Selain itu, rangkaian acara Pesona Pesisir Timur mencakup Expo Kuliner dan UMKM, yang menampilkan berbagai produk mulai dari kuliner, souvenir, busana, hingga komunitas setempat.
Kemudian, ada arena Permainan Tradisional dengan berbagai permainan rakyat khas Melayu, Layar Cinema Melayu, serta Pertunjukan Seni & Budaya. Di kegiatan ini juga dilaksanakan Pelatihan dan Workshop yang terdiri dari tiga kategori: digital kreator, public speaking, dan kerajinan souvenir.
Ia berharap acara ini mampu memperkuat citra positif kawasan pesisir timur Aceh dan berkontribusi dalam memajukan pariwisata Aceh serta Indonesia secara umum.
“Semoga acara ini semakin mendekatkan Aceh ke pasar wisata nasional dan internasional, serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di provinsi ini,” pungkasnya.
|Reporter: Rizky
