Sering Terjadi Kebakaran, Ketua PMI Banda Aceh Himbau Masyarakat untuk Lebih Waspada
ORINEWS.id – Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri menghimbau masyarakat Kota Banda Aceh agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran. Ia mengatakan, bencana kebakaran yang menimpa masyarakat Banda Aceh selama Januari-Agustus 2024 terjadi kebanyakan karena konslet arus listrik.
Himbauan tersebut Haeqal sampaikan usai menyerahkan bantuan masa panik berupa sembako kepada korban kebakaran rumah di Kopelma Darussalam pada Jumat sore, 30 Agustus 2024. Bantuan masa panik diserahkan langsung oleh Ahmad Haeqal didampingi Wakil Ketua PMI Kota Banda Aceh T. Nanta Muda dan Kabid Penanggulangan Bencana PMI Kota Banda Aceh Boy Firdaus kepada kerabat korban karena korban sedang tidak berada di tempat.
Untuk diketahui, pada Rabu malam, 28 Agustus 2024, rumah seorang dosen Universitas Syiah Kuala mengalami kebakaran diduga akibat konslet arus listrik dari AC. Kobaran api yang cepat membesar menghanguskan rumah dan seisinya. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Haeqal menyebutkan, pada Bulan Agustus 2024 ini sudah terjadi empat kejadian kebakaran di wilayah Banda Aceh, yaitu di Gampong Geuceu Kayee Jatoe, Komplek Aspol Lamteumen, di Gampong Lampaseh, dan terakhir di Kopelma Darussalam. Ia berharap agar kejadian serupa bisa dihindari dengan meningkatkan kewaspadaan penghuni rumah terhadap potensi dan pemicu kebakaran.
“Kami dari PMI Kota Banda Aceh turut berbelasungkawa untuk korban kebakaran. Semoga musibah ini menjadi pelajaran bagi keluarga, bagi kami sendiri, dan seluruh masyarakat Aceh. Mudah-mudahan kita bisa lebih siaga apabila meninggalkan rumah dalam waktu yang lama,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat agar senantiasa mengecek kabel listrik dan kompor di rumah. Selain itu, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) juga sebaiknya disediakan ditiap rumah warga sehingga pemilik rumah bisa lebih siaga terhadap bencana kebakaran.
“Adanya APAR di rumah itu mungkin bisa kita wajibkan, karena kita melihat Banda Aceh ini rumahnya sudah berdempetan,” jelas Haeqal.
Di samping meningkatkan fasilitas mitigasi, ia juga berpesan agar orang tua juga mengajarkan anak-anak tentang mitigasi bencana kebakaran sehingga anak-anak juga tau langkah apa yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran dan apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran.
“Dengan begitu mudah-mudahan kita bisa meminimalisir risiko kebakaran,” tuturnya.