ORINEWS.id – Ketua Umum DPP Partai Aceh (PA), H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, bersama Sekretaris Jenderal DPP PA, Tgk. Kamaruddin Abubakar, secara resmi menunjuk Juanda Djamal sebagai Pj Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PA Kota Banda Aceh. Penunjukan ini disertai dengan penunjukan Taufik Muhammad sebagai Sekretaris DPW PA Banda Aceh.
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan DPP PA Nomor: 045/KPTS-DPP/B/PA/VI/2024, yang bertujuan mengisi kekosongan posisi Pj Ketua yang sebelumnya dijabat oleh Ir. H. Faisal Saifuddin. Faisal mengundurkan diri dari jabatannya karena kini menjabat sebagai Direktur Utama PT PEMA.
Dalam penyerahan SK tersebut, Tgk. Kamaruddin Abubakar atau yang akrab disapa Abu Razak ini menggarisbawahi pentingnya konsolidasi politik menghadapi Pilkada 2024. Ia menginstruksikan Juanda Djamal untuk memperkuat struktur kepengurusan DPW PA Kota Banda Aceh hingga ke tingkat pengurus Sagoe, Mukim, dan Gampong.
Meskipun PA tidak memperoleh kursi dalam Pemilu Legislatif 2024, Abu Razak meminta agar dilakukan evaluasi, memperbaiki kelemahan, dan menyusun kembali strategi untuk memenangkan Mualem-Dek Fad sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh di Pilkada mendatang.
“Bangun komunikasi politik dengan kandidat walikota-wakil walikota, pastikan PA Banda Aceh tetap terlibat dalam kontestasi pemilihan Walikota-Wakil Walikota pada Pilkada 2024 ini,” tegas Abu Razak dalam arahannya pada Senin, 26 Agustus 2024.
Sementara itu, Juanda Djamal menyatakan kesiapannya menerima amanah tersebut dan berkomitmen untuk bekerja keras merekonsolidasi pengurus serta berkoordinasi dengan pimpinan dan pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA) Kutaraja. Ia juga menekankan, persatuan dan kekuatan internal partai merupakan faktor utama untuk memperkuat PA Kota Banda Aceh, terutama dalam proses pemilihan dan penetapan ketua definitif nantinya.
“Ketidakhadiran kursi di DPRK Banda Aceh periode 2024-2029 tidak akan menyurutkan semangat kami. Sebaliknya, ini menjadi tantangan untuk memperbaiki kinerja dan mempersiapkan infrastruktur politik baru yang dapat memastikan PA kembali mendapatkan tempat di DPRK Banda Aceh pada pemilu 2029,” ujar Juanda, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PA di DPRK Aceh Besar.
Menurutnya, karakteristik Kota Banda Aceh, dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi, menuntut PA untuk lebih bijaksana dalam mengelola strategi politik. Meskipun politik transaksional mulai terjadi dalam Pileg 2024, Juanda optimis bahwa masih ada peluang untuk membangun kesadaran politik yang berorientasi pada pembangunan ideologis.
“Kami akan mengadakan kegiatan kemasyarakatan untuk membuka ruang komunikasi antara kader PA Banda Aceh dan warga kota, dengan tujuan memenangkan Mualem-Dek Fad dalam Pilkada mendatang, serta membangun komunikasi politik yang intens dengan calon walikota Banda Aceh,” jelas Juanda.
Juanda yakin bahwa kepengurusan DPW PA Banda Aceh dan struktur DPS di sembilan kecamatan di wilayah Kota Banda Aceh akan menjadi mesin utama dalam memenangkan pasangan Mualem-Dek Fad maupun pasangan Walikota-Wakil Walikota pada Pilkada 2024. []