ORINEWS.id – Warga di Jakarta Timur mengaku didatangi petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya saat proses pencocokan dan penelitian (coklit) untuk penetapan daftar pemilih tetap Pilkada.
Namun, tiba-tiba KTP mereka diduga dicatut sebagai pendukung bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto.
Faiz (34), warga Pulogadung, Jakarta Timur, baru mengetahui KTP miliknya dan orangtuanya dicatut sebagai pendukung pasangan calon independen Dharma-Kun.
“Enggak ada tim KPU yang verifikasi ke rumah. Kalaupun ada, pas coklit daftar pemilih tetap (DPT). Bukan verifikasi dukungan,” ucap Faiz saat dikonfirmasi pada hari yang sama.
Kedua orangtuanya yang sehari-hari hanya di rumah pun tak pernah didatangi oleh pihak yang mengaku sebagai tim dari Dharma-Kun.
“Pas gue tanya, memang enggak pernah ada tamu yang memperkenalkan diri buat minta dukungan dari timnya Dharma,” lanjut Faiz.
Dia mengaku baru sadar KTP-nya dicatut saat memeriksa di infopemilu.kpu.go.id setelah hal ini ramai dibicarakan di media sosial X alias Twitter.
Hal senada disampaikan Felicia (28), bukan nama sebenarnya. Menurut dia, saat itu petugas KPU datang ke rumahnya hannya untuk menempelkan stiker dan lembaran daftar pemilih tetap (DPT).
“Paling bulan Juni atau Juli, kayaknya yang petugas (datang) suka kasih kertas pemilu, sticker,” ujar bukan nama sebenarnya, saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).
Warga Ciracas ini mengatakan, tidak ada petugas KPU yang mendatangi rumahnya pada beberapa pekan ke belakang.
Padahal, Senin (12/8/2024) lalu merupakan batas akhir untuk proses verifikasi faktual data pendukung.
Felicia merasa tidak pernah ditanya soal memberikan dukungan kepada pihak-pihak tertentu.
Dia hanya menerima stiker dan menandatangani formulir yang diberikan oleh KPU.
“Tanda tangan di Daftar Pemilu gitu kalau enggak salah,” lanjut dia.
Hanya KTP dirinya yang dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun. Suami Felicia tidak dicatut, meski mereka berdua dalam satu kartu keluarga (KK).
Pihak Kompas.com sudah berusaha mengonfirmasi terkait dugaan pencatutan KTP ini kepada Dharma Pongrekun. Namun, hingga berita ini ditulis, Dharma belum memberikan jawaban.
Sebagaimana diketahui, KPU Jakarta menyatakan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana lolos verifikasi faktual (verfak) untuk maju Pilkada Jakarta 2024 jalur independen.
Ketua Bidang Teknis Penyelenggara KPU DKI Jakarta Dody Wijaya menuturkan, Dharma-Kun dinyatakan lolos verfak setelah memenuhi 677.468 syarat dukungan.
“Pada verifikasi faktual pertama jumlahnya 183.001 data dukungan. Maka total hasil rekapitulasi akhir data yang memenuhi syarat 677.468. Data ini melebihi syarat dukungan minimal 618.968 dukungan,” ujar Dody di Kantor KPU Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).[]