Sanitasi Hunian Pekerja IKN Buruk, Air Hitam dan Kotor Bikin Kulit Korengan
ORINEWS.id – Grauk..Grauk..Grauk, bukan bunyi ekskavator menggaruk tanah, tapi bunyi gesekan kuku jari yang mencoba menghilangkan rasa gatal di sekujur kulit tangan.
Bunyi yang mendistraksi ini terus mengiringi perbincangan Inilah.com dengan A, pria berusia 30 tahun, salah satu pekerja atau buruh di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia tak henti-henti menggaruk kedua tangannya secara bergantian, sembari berbincang dan menyeruput kopi hitam di sebuah warung semi permanen di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
A mengatakan, tangannya melepuh dan banyak koreng ini diakibatkan oleh air di salah tower kawasan Hunian Pekerja Kontruksi (HPK) Tahap II yang berada di dalam lahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Terlalu jorok airnya warna hitam. Ketika pulang malam habis kerja kita kehabisan air enggak bisa mandi. Kena gatal-gatal gini ya karena mandi itu. Apalagi kena semen,” ujarnya kepada Inilah.com, dikutip Kamis (15/8/2024).
Bukannya tidak diobati, A mengaku sudah ke dokter tapi tak kunjung sembuh karena kondisi pekerjaannya memang harus bersentuhan dengan debu dan semen ditambah kondisi air kotor, tentu luka yang dideritanya tak kunjung. Apalagi jelang perayaan HUT RI, semua bekerja dituntut untuk lembur.
“Sudah saya coba berobat. Kalau kena semen muncul lagi gatal-gatal lukanya,” katanya sembari terus menggaruk, mengoyak lagi luka yang sudah mulai mengering.
Mendengar cerita dari A, Inilah.com pun menyambangi salah satu HPK, tepatnya di Tower Loa. Jalanan di sekitar tower becek penuh genangan, air di dalam parit sekitar tower juga tak mengalir, menyebabkan bau tidak sedap.
Di dalam kamar mandi lantai satu, keran air pada urinoir tidak ada satupun yang berfungsi. Dindingnya dipenuhi kerak, terpampang juga baju para pekerja menggantung, melengkapi aroma tidak sedap yang sudah ada dari luar tower.