Nasional

BNPT: Generasi Aceh Jangan Mudah Terpapar Radikalisme

image_pdfimage_print

ORINEWS.ID, Banda Aceh – Pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Kolonel (Sus) Dr. Harianto, mengajak generasi muda Aceh untuk menjadi duta kebangsaan dan penerus terbaik generasi sebelumnya. Ia menekankan pentingnya generasi muda Aceh untuk tidak mudah terpapar radikalisme, terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini.

Advertisements
ad53

“Generasi Muda Aceh harus mampu menghadapi kondisi teknologi saat ini, dan tidak mudah terpapar radikal terorisme,” ujar Kolonel (Sus) Dr. Harianto saat membuka lomba seni “Youth of Indonesia Festival” bertajuk “Muda Mandiri Berkarya untuk Negeri” yang digelar BNPT bekerja sama dengan Forum Penanggulangan Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh di Nangkring Naya’s Coffee Penayong, Banda Aceh, Rabu (24/7/2024).

Harianto menjelaskan, kegiatan “Youth of Indonesia Festival” ini bertujuan untuk mencegah terorisme dan mengembangkan karakter cinta tanah air pada anak muda melalui berbagai media seni seperti musik, tari, sajak, puisi, gurindam, dan kearifan lokal.

“Generasi muda harus dapat membaca fenomena, jangan sampai terpapar radikalisme. Kami berharap acara ini dapat memberikan pemahaman pada generasi muda betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Pejabat BNPT RI, Kolonel (Sus) Dr. Harianto (tengah) bersama Tim FKPT Aceh saat menghadiri acara Youth of Indonesia Festival di Nangkring Naya’s Coffee Penayong, Banda Aceh, Rabu (24/7/2024). |FOTO: Orinews/Jayas

Ia menambahkan bahwa melalui budaya lokal yang ada di Aceh, generasi muda Aceh harus terus kreatif agar dapat memberikan warna pada dunia.

“InsyaAllah kreativitas generasi muda Aceh dapat memberi warna Nusantara,” ujar Harianto.

Sementara itu, Ketua FKPT Aceh, Dr. Mukhlisuddin Ilyas, dalam laporannya menyatakan pentingnya memberikan ruang konten positif bagi remaja dan pemuda di Aceh, seperti festival seni ini, sebagai upaya mencegah intoleransi dan radikalisme.

“Remaja dan pemuda Aceh harus kuat mendalami kecerdasan kreatif,” ujar Mukhlis.

Ia juga menyoroti pertumbuhan signifikan generasi Z dan Alpha di Aceh, yang memerlukan perhatian dari semua elemen di Aceh untuk mencegah mereka terjerumus pada hal-hal negatif yang mengarah pada intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Aceh pernah memiliki pengalaman tumbuhnya kelompok radikalis dan teroris pada tahun 2010 hingga lahirnya kelompok ISIS. Jadi, pemerintah daerah, terutama Gubernur Aceh, perlu melakukan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme secara menyeluruh,” tegas Mukhlis.

Acara Youth of Indonesia Festival ini dihadiri oleh Pejabat BNPT Kolonel (Sus) Dr. Harianto, M.Pd (Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT), Artis Nasional Sha Ine Febriyanti, Ketua FKPT Aceh Mukhlisuddin Ilyas, Bendahara FKPT Aceh Dedy Andrian, Kabid Perempuan dan Anak FKPT Aceh Suraiya Kamaruzzaman, Kabid Agama Sosial dan Budaya FKPT Aceh Dr. Sulaiman Tripa, Kabid Penelitian Rizkika Lhena Darwin, Kabid Pemuda dan Pendidikan Azwar A Gani, Rizki Ardi Nurgroho (Podcaster), Tim Pendamping BNPT Nurul Farida, S.Pd., M.Si (Analis Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan BNPT), Omardiano, SE (Staf BNPT), dan Fachrudin, SE., M.Si (Staf BNPT).

|Reporter: Jayas |Editor: Awan

Artikel Terkait

Exit mobile version