ORINEWS.ID, Banda Aceh – Guru Besar Institute Teknologi Bandung (ITB) asal Aceh Besar, Prof. Abdullah Sanny resmi menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Aceh kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh.
Penyerahan berkas pendaftaran ini diterima langsung oleh Ketua DPW PKB Aceh, H. Irmawan didampingi Sekretaris Wilayah (Sekwil), Munawar alias Ngoh Wan dan Kepala Sekretariat DPW PKB Aceh, Muhsin di Kantor DPW PKB Aceh di kantor DPW setempat, Jum’at (10/5/2024).
Selain Prof Sanny, PKB Aceh juga menerima berkas pendaftaran Tjoet Boy Hardi Hasan sebagai Bacagub Aceh. Tjoet Boy adalah seorang pengusaha asal Aceh di Jakarta. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Makmoe Beurata Sagoe.
Munawar alias Ngoh Wan yang kini dipercayakan sebagai Ketua Desk Pilkada PKB Aceh mengatakan, pihaknya siap meneruskan nama-nama bakal calon tersebut ke tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB.
“Ada beberapa orang bakal calon yang sudah mendaftar via aplikasi Sicakada.pkb.id. Hari ini, baru dua orang yang sudah mengembalikan berkas, yakni Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny dan Tjoet Boy Hardi Hasan,” ujar Ngoh Wan.
Ia mengatakan, nama-nama bakal calon yang sudah mendaftar nantinya akan dibawa ke DPP PKB untuk dilakukan proses Uji Kelayakan dan Kompetensi (UKK).
“Nanti pengurus DPP PKB yang akan menentukan siapa calon yang layak kita usung setelah melewati proses dan mekanisme sebagaimana diatur dalam UKK. Termasuk juga untuk balon di tingkat Kabupaten/Kota kita perlakukan sama. Intinya, calon yang kita usung nantinya memiliki komitmen kuat untuk membangun Aceh menjadi lebih baik,” tutup Ngoh Wan.
Profil Prof Abdullah Sanny
Dikutip dari dialeksis.com, Profesor Teuku Abdullah Sanny merupakan putra Aceh Besar asal Piyeung Kecamatan Montasik, yang lahir pada 20 Juli 1959.
la seorang akademisi dan ilmuwan dalam bidang seismologi eksplorasi dan rekayasa asal Aceh yang juga menjabat sebagai Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dia berperan aktif dalam mendidik dan menginspirasi generasi muda dalam bidang teknik.
Pendidikan tinggi Prof Sanny yang luas mencakup berbagai institusi bergengsi di dalam dan luar negeri. Dia meraih gelar Ph.D. dalam bidang Geofisika Eksplorasi dari Kyoto University, Jepang pada tahun 1995. Sebelumnya, Prof Sanny telah menyelesaikan program Master dalam Geofisika Terapan dan gelar Ir. (B.Sc) dalam Teknik Geologi di ITB.
Selama karirnya yang panjang, Prof Sanny telah mengumpulkan pengalaman yang beragam dalam berbagai posisi profesional. Sebagai Staff Dosen di Departemen Teknik Geofisika ITB sejak tahun 1986, dia telah berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangnya.
Selain itu, Prof Sanny juga pernah menjabat sebagai Kepala KPP. Kebijakan Industri ITB, memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan industri di lembaga tersebut.
Di luar kampus, Prof Sanny aktif sebagai penasihat di berbagai lembaga, termasuk Pusat Pengembangan Indonesia untuk Kreativitas (PPIK) dan Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM).
Sebagai Presiden Direktur Bandung High Tech Valley (BHTV), dia memimpin upaya untuk mendorong inovasi dan teknologi tinggi di kawasan Bandung.
Prof Sanny juga telah menjadi konsultan bagi perusahaan perusahaan besar seperti PT. Pertamina, Conoco-Philip Indonesia, dan Medco di sektor migas. Keahliannya dalam bidang Geofisika Eksplorasi membuatnya menjadi salah satu pakar yang diakui dalam industri ini.
Ada sejumlah proyek-proyek monumental infrastruktur kebanggaan Presiden Jokowi, seperti MRT Jakarta, LRT, dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)/WHOOSH. Dimana Prof Sanny sebagai konsultan/supervisor.
Dengan dedikasi dan kontribusinya yang berkelanjutan, Prof Abdullah Sanny terus menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. []