Dosen USK Sarankan Mualem Didampingi Wakil Berintegritas Akademis

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Orinews.id|Banda Aceh – Khalisni, S.IP., MPA, seorang dosen ilmu politik dari Universitas Syiah Kuala (USK), menyoroti potensi perubahan politik di Aceh pasca Pemilu Legislatif. Hasil pemilihan menunjukkan bahwa Partai Aceh berhasil memperoleh 20 persen kursi di parlemen, sebuah indikasi kuat akan perubahan politik yang signifikan.

Menurut Khalisni, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, memiliki peluang besar untuk menang dalam kontestasi politik mendatang.

Tiga indikator utama yang menjadi dasar penilaian tersebut adalah: pertama, persepsi bahwa Mualem dapat menjamin keberlangsungan Aceh yang aman dan damai; kedua, dukungan Partai Aceh terhadap Prabowo sebagai Presiden, yang kemungkinan akan menarik dukungan dari partai koalisi lain; dan ketiga, kemampuan Mualem dalam menjembatani perubahan dana Otonomi Khusus (Otsus) dari satu persen.

Dalam wawancara dengan media pada Senin (15/4/2024), Khalisni menekankan pentingnya Mualem didampingi oleh calon wakil gubernur yang memiliki integritas akademis dan kemampuan koneksi global.

“Hal ini penting untuk memadukan kekuatan lokal Mualem dengan perspektif global,” ujar Khalisni.

Sejumlah nama akademisi telah mencuat sebagai kandidat potensial untuk mendampingi Mualem, termasuk Prof. Herman Fithra, Prof. Ishak Hasan, Prof. Samsul Rizal, dan Prof Marwan. Namun, kejutan terjadi dengan munculnya nama Prof. Adjunct Marniati, seorang perempuan dari kalangan akademisi sekaligus entrepreneur.

Khalisni berpendapat kelima akademisi tersebut layak dipertimbangkan oleh Mualem untuk menjadi pasangannya, mengingat kapasitas dan kelayakan mereka.

“Termasuk kandidat perempuan, mengingat segmentasi dan respons masyarakat Aceh terhadap perempuan, serta komposisi pemilih perempuan yang besar,” tambahnya.

Khalisni menegaskan, pemilihan pasangan Mualem harus dilakukan dengan pertimbangan strategis, tanpa terpaku pada gender, namun lebih pada muatan strategis yang dibawa oleh kandidat tersebut.