Orinews.id|Banda Aceh – Dalam rangka memperkuat implementasi kebijakan ekonomi syariah di Aceh, Bank Indonesia menggandeng alim ulama dalam serangkaian kegiatan dakwah ekonomi Islam.
Kegiatan yang berlangsung di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh ini dihadiri 83 tokoh agama dan penceramah dari berbagai daerah di Provinsi Aceh.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Rony Widijarto, menekankan pentingnya peran ulama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di bumi serambi Mekkah.
“Kesuksesan ekonomi syariah tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga tentang memperkaya nilai-nilai budaya dan moral masyarakat,” ujar Rony.
Menurutnya, keterlibatan ulama dalam menyebarkan agidah, ibadah, dan nilai sosial menjadi kunci dalam mendorong penerapan etika ekonomi syariah di Aceh.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para ulama untuk memahami kebijakan Bank Indonesia, termasuk pengembangan ekonomi syariah, pemanfaatan sistem pembayaran digital, dan program Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
Sementara itu, Tgk Tarmidzi Daud, Ketua Dewan Syariah Kota Banda Aceh, menyambut baik dan menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.
“Para pendakwah memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi tentang kebijakan ekonomi kepada masyarakat,” ujar Tgk Tarmidzi.
Khususnya, kata dia, mengenai ajakan bijak untuk menggunakan uang serta pemanfaatan pembayaran digital QRIS dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui, kegiatan ini merupakan bagian dari Road to Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2024 dan Aceh Ramadhan Festival 2024, yang menandai komitmen Bank Indonesia dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
Dengan sinergi antara kebijakan ekonomi dan dakwah, Bank Indonesia bertekad membangun fondasi ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. []
