BKM USK dan UIN Ar-Raniry Kolaborasi Semarakkan Ramadhan
Orinews.id|Banda Aceh – Badan Kemakmuran Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala (BKM USK) dan UIN Ar Raniry berkolaborasi melakukan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan Ramadan di lingkungan kampus.
Kolaborasi dua institusi pendidikan besar di Aceh mendapatkan dukungan negara donor Uni Emirat Arab yang sangat signifikan. Kolaborasi dua kampus ini secara bersamaan merancang kegiatan yang sama namun berlokasi yang berbeda.
Selain itu, hampir 80% kegiatan tersebut disponsori oleh Pemerintah Uni Emirat Arab melalui Yayasan Khalifa (Khalifa Bin Zayed Al Nahyan Foundation) dalam Program Ramadhan di Indonesia yang salah satu lokasinya berada di Aceh.
Adapun kegiatan tersebut, pertama adalah Pembagian Daging Meugang. Untuk menyemarakkan budaya Aceh dalam menyambut bulan suci Ramadan yang biasanya diawali dengan pembelian daging atau makan daging yang lebih dikenal dengan Meugang. Oleh karena itu, dalam rangka menyemarakkan kegiatan ini, UEA memberikan bantuan 25 ekor sapi yang 15 ekor dikelola oleh USK dan 10 ekor lainnya dikelola oleh UIN Ar-Raniry. Daging sapi ini diberikan pada masyarakat yang kurang mampu di lingkungan kampus UIN dan USK.
Kedua, Paket Ramadhan untuk keluarga Fakir, Miskin dan Yatim. Menyambut Ramadhan kali ini, pihak UEA telah merancang program yang dinamakan paket bantuan sembako keluarga kurang mampu. Program kegiatan ini dilakukan sebelum Ramadhan dimulai, dalam hal ini pihak UIN dan USK mengambil inisiatif untuk memberikan program. Bantuan ini 2 hari sebelum Ramadan dan waktunya disamakan dengan pemberian daging meugang.
Ketiga, Program Iftar. Tingginya antusias pada kegiatan buka puasa beberapa tahun sebelumnya, membuat UEA melalui Khalifa Foundation menghadirkan program Iftar besar di Aceh yang dikelola oleh UIN dan USK. Tahun ini 1000 jamaah akan memperoleh manfaat iftar ini dimana 600 paket berbuka dikelola oleh USK dan 400 dikelola oleh UIN Ar-Raniry.
Pihak sponsor berharap, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi penerima dan pihak pengelola bantuan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan baik dan menjadi pedomen untuk kegiatan-kegiatan lanjutan. Diharapkan kehadiran UEA di Aceh nantinya dapat lebih memberi dampak dan berkontribusi terhadap pembangunan Aceh di masa yang akan datang