Orinews.id|Banda Aceh – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil meraih suara terbanyak di Aceh pada Pemilu 2024, baik untuk DPR RI maupun DPRA. Hal ini tidak lepas dari pengaruh majunya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Sosial Politik, Mulia Mardi kepada orinews.id di Banda Aceh, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang diusung oleh koalisi PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai NasDem mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat Aceh.
Berdasarkan hasil real count sementara, pasangan AMIN memperoleh 79 persen suara di Aceh, jauh mengungguli pasangan lainnya. Aceh menjadi salah satu dari tiga provinsi yang dimenangkan oleh Anies-Cak Imin, selain Sumatera Barat dan DKI Jakarta.
Mulai menilai, kemenangan Anies-Cak Imin di Aceh sangat berdampak elektoral terhadap PKB, yang merupakan partai pengusung utama. PKB berhasil meningkatkan perolehan suaranya dari 4,43 persen pada Pemilu 2019 menjadi 11,7 persen pada Pemilu 2024 untuk DPR RI daerah pemilihan Aceh. PKB juga menjadi partai politik nasional dengan suara terbanyak untuk DPRA.
Pengaruh Ketua Umum PKB secara sederhana dapat dipahami sebagai dampak yang berlangsung terus-menerus dari suatu keputusan atau peristiwa tertentu. Dalam hal ini, PKB mendapat keuntungan sebagai partai pengusung karena pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) mendapat nomor urut 1 atau sama dengan nomor urut PKB.
Pasangan AMIN memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap PKB, yang mana pada periode sebelumnya PKB hanya sekedar pelengkap DPRA tanpa mendapatkan satu fraksi pada periode 2019-2024. Bahkan, PKB bergabung fraksi dengan partai lokal, yaitu PDA yang hanya mendapat 5 kursi DPRA.
“Periode 2024-2029 dijamin ada satu Fraksi PKB dengan 7-11 anggota legislatif yang terpilih. Bahkan dipastikan PKB bisa menjabat sebagai wakil DPRA periode ini,” ujar Mulia.
Ia menambahkan, data yang bisa menjadi pertimbangan adalah dukungan suara dari masing-masing daerah pemilihan untuk bisa melihat peta kekuatan pendukung Anies-Cak Imin. Hasil pemilu legislatif dari PKB, PKS dan Nasdem meningkat di Aceh. Peta kekuatan politik Pemilu 2024 bisa berubah mengingat perubahan pandangan dan peningkatan jumlah pemilih. Oleh karena itu, dinamika politik pencalonan Anies-Cak Imin akan menjadi penentu akhir perjalanan panjang dan mengukir sejarah bagi PKB dan Nasdem di Aceh.
Meski secara nasional dukungan terhadap pasangan Anies-Cak Imin terbilang tipis, namun posisi Aceh dengan partai pengusungnya terus meningkat seiring dengan kinerja positif selama kampanye. Peningkatan tersebut didorong oleh konsistensi para calon legislatif DPRI, DPRA, dan DPRK dalam menyuarakan perubahan dan berpihak pada oposisi sehingga menarik simpati berbagai lapisan masyarakat.
Sebelumnya, partai yang didirikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu belum pernah menduduki puncak klasemen perolehan suara legislatif DPR-RI, DPRA, dan DPRK di Aceh. Partai yang kental nuansa Nahdlatul Ulama (NU) ini, dalam sejarahnya hanya mencatat Jawa Timur sebagai basis utamanya.
“Jika perolehan suara PKB unggul di Aceh, maka tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Nahdliyin sangat kuat dalam perolehan suara di Aceh,” tutup Mulia.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga saat ini masih melakukan perhitungan suara Pemilu 2024. Dari hasil penghitungan suara sementara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh suara kedua terbanyak di Aceh setelah partai lokal Aceh. Jika keunggulan tersebut terus berlanjut hingga 20 Maret 2024, maka partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mampu mengukir sejarah di Provinsi paling barat Indonesia itu. []