Puasa Nisfu Sya’ban 25 Februari, Ini Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Orinews.id|Jakarta – Mendekati akhir bulan Februari, kita akan menyambut Puasa Nisfu Sya’ban 2024. Perlu kita ingat, penetapan tanggal ini mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 yang telah disusun dengan seksama oleh Kementerian Agama (Kemenag RI).
Nisfu Sya’ban adalah salah satu malam istimewa yang terdapat di bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah.
Membahas anjuran puasa Nisfu Sya’ban, Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqhus Sunnah mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Mu’awiyah bin Abdillah bin Ja’far,
“Apabila malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, ‘Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar.”
Tak hanya itu, terdapat pula dalil shahih yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah salah satu yang paling rajin berpuasa di bulan Sya’ban.
“Tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya puasa paling banyak dalam sebulan, kecuali bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jadwal Puasa Nisfu Sya’ban
Menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, Puasa Nisfu Sya’ban dijadwalkan jatuh pada hari Minggu, 25 Februari 2024. Malam Nisfu Sya’ban sendiri dimulai sejak tanggal 24 Februari setelah Maghrib.
Sesuai kalender Islam, puasa Nisfu Sya’ban selalu dilakukan pada pertengahan bulan Syaban, yaitu tanggal 15 Sya’ban. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa puasa Nisfu Sya’ban bersamaan dengan jadwal puasa Ayyamul Bidh pada hari ketiga.
Bacaan Niat Puasa Nisfu Sya’ban
Niat puasa Nisfu Sya’ban dapat dibaca pada malam hari seusai salat Isya, berikut bacaannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu souma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.
Artinya: “Hamba niat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah SWT.”
Keutamaan Puasa dan Malam Nisfu Sya’ban
Dalam buku “Keagungan Rajab dan Sya’ban” karya Abdul Manan bin Hj. Muhammad Sobari, ditegaskan anjuran untuk melaksanakan puasa sunnah pertengahan bulan Sya’ban atau yang dikenal sebagai Puasa Nisfu Sya’ban.
Pelaksanaan puasa ini diiringi dengan berbagai keutamaan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang mengerjakan puasa 3 hari sejak awal bulan Sya’ban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya, niscaya Allah SWT menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan mati syahid.”
Kemudian, dalam buku “Meraih Surga dengan Puasa” karya H Herdiansyah Achmad LC, disampaikan hadits dari Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan sabda Rasulullah SAW:
“Jika datang malam Nisfu Sya’ban, sholatlah dan puasalah pada siang harinya. Karena Allah SWT akan menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, ‘Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampun dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki kepada-Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah SWT sampai munculnya fajar” (HR. Ibnu Majah).
|Sumber: CNBCIndonesia