Orinews.id|Aceh Besar – Menjelang akhir masa kampanye terbuka, dua calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat, Abon Usman untuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan Teuku Riefky Harsya untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), menggelar kampanye akbar di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (7/2/2024). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan massa pendukung dari berbagai daerah di Dapil 1.
Dalam orasi politiknya, Abon Usman yang maju sebagai caleg DPRA nomor urut 8 mengajak massa untuk cerdas memilih dan merekam jejak setiap calon, baik caleg DPRK, DPRA, maupun DPR-RI. Menurutnya, hal ini menyangkut masa depan Aceh dan generasi Aceh.
“Kampanye yang dilakukan pada hari ini sebagai upaya mensosialisasikan cara memilih yang benar,” ujar Abon Usman.
Abon Usman juga menjanjikan empat program khusus yang akan diperjuangkan di kursi DPRA nantinya, yaitu: gas 3 kg gratis bagi masyarakat, membuka kembali pelabuhan bebas Sabang, pembangunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa, dan pemberian beasiswa bagi santri dayah.
Sementara itu, Sekjend DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya (TRH), yang juga caleg DPR-RI nomor urut 1 memaparkan program-program keberhasilan yang telah dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
“Bukan hanya janji, tapi izinkan kami lanjutkan fakta dan bukti-bukti ketulusan Partai Demokrat terhadap rakyat Aceh,” kata TRH.
Wakil Ketua Komisi I DPR-RI ini berharap Partai Demokrat di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang, serta Aceh khususnya, semakin eksis dan besar secara nasional. Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa waktu pencoblosan tinggal lima hari lagi, dan memohon doa restu serta dukungan kepada dirinya dan Abon Usman pada tanggal 14 Februari 2024.
“Izinkan kami melanjutkan fakta-fakta bukti yang telah Partai Demokrat lakukan. Mudah-mudahan ini tidak hanya mengantarkan seseorang menjabat, tetapi di sinilah kita semua berbuat dan berniat untuk membantu masyarakat, InsyaAllah,” tutur TRH.
Ia juga berharap ikhtiar politik ini tidak hanya bermanfaat bagi kabupaten ini saja, tetapi juga bagi seluruh rakyat Aceh dan umat Muslim di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, TRH juga meminta maaf jika dalam menjalankan tugas selama 20 tahun terakhir ini masih banyak yang belum tersentuh secara langsung.
“Saya memohon maaf, mungkin dalam menjalankan tugas 20 tahun terakhir ini tentu masih banyak yang belum tersentuh secara langsung,” tutup TRH. []
