Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Akan Kunjungi Aceh
Orinews.id|Banda Aceh – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Salim Segaf Al-Jufri, akan kembali ke tanah Aceh setelah sebelumnya mengunjungi provinsi ini pada Kamis, 26 Mei 2022 silam. Kunjungan kali ini akan dilakukan selama dua hari, Ahad hingga Selasa, 14-16 Januari 2024.
Habib Salim dijadwalkan tiba di Aceh pada Ahad, 14 januari 2024 sekitar pukul 10.30 WIB melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Ratusan kader dan simpatisan PKS akan menyambutnya di Bandara SIM.
Ketua DPW PKS Aceh, Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menyampaikan bahwa kunjungan Habib Salim akan mencakup sejumlah agenda penting. Diantaranya, Habib Salim akan menjalin silaturahim dengan para wartawan di AAN ADUA KUPI, Lhong Raya, Kota Banda Aceh, mengunjungi Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arif Lam Ateuk, serta berinteraksi dengan nelayan di Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Tak ketinggalan, agenda ngopi bareng bersama masyarakat di MZ Coffe Lampriet juga akan menjadi momen yang dinanti.
Selain itu, Habib Salim juga berencana melakukan silaturahim keumatan bersama Persatuan Ulama Internasional, Ormas, akademisi, dan pengusaha. Kunjungan ini tidak hanya melibatkan aspek keumatan, namun juga akan diwarnai dengan kegiatan wisata kuliner, termasuk kunjungan ke Pantai Momong Resort.
Makhyaruddin, menyatakan bahwa kunjungan Habib Salim Segaf Al Jufri ke Aceh merupakan bukti konkret bahwa daerah yang dikenal sebagai daerah Syariat Islam ini memiliki keistimewaan dan nilai khusus di hati Habib Salim.
Dalam pernyataannya, Makhyaruddin mengungkapkan bahwa kedatangan kembali Habib Salim ke Aceh tidak hanya sekadar kunjungan biasa, melainkan mencerminkan hubungan yang erat antara Habib Salim dengan tanah Aceh yang kaya akan nilai-nilai keislaman.
“Kunjungan beliau ke Aceh bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga menjadi bukti bahwa Aceh memiliki tempat yang sangat spesial di hati beliau. Keistimewaan Aceh sebagai daerah berstariat Islam menjadi magnet bagi tokoh-tokoh seperti Habib Salim,” ujarnya.
Diketahui, Habib Salim Segaf Al Jufri telah melakukan sejumlah kunjungan ke Aceh, menunjukkan komitmennya untuk terlibat langsung dengan masyarakat setempat. Keberadaannya di Aceh tidak hanya terbatas pada kegiatan politik, melainkan juga mencakup kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya.
Makhyaruddin menambahkan bahwa dalam kunjungan terbarunya ini, Habib Salim tidak hanya akan berfokus pada agenda politik, namun juga akan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang memperdalam keterlibatan PKS dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Aceh.
“Momentum ini harus dimaknai sebagai kesempatan bagi kita untuk memperkuat ikatan dan sinergi antara PKS dan masyarakat Aceh. Kita berharap, kunjungan ini tidak hanya meninggalkan jejak politik, tetapi juga memberikan nilai-nilai positif yang berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” tandas Makhyaruddin.
Mengenal Habib Salim
Habib Salim Segaf Al-Jufri, lahir pada tanggal 17 Juli 1954 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, merupakan sosok ulama dan politisi yang memiliki peran besar dalam pengembangan pendidikan dan dunia politik Indonesia.
Habib Salim Segaf pernah memegang jabatan penting sebagai Menteri Sosial Indonesia, masa jabatan 22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014. Sebelumnya, pada Desember 2005, Habib Salim menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman.
Selain karir politiknya, Habib Salim Segaf juga terlibat aktif dalam organisasi Islam dan pemerintahan. Dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Direktur Perwakilan World Assembly of Muslim Youth (WAMY) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Keberhasilannya dalam berbagai jabatan tersebut menjadikannya sosok yang dihormati dalam lingkungan politik Indonesia.
Pendidikan yang ditempuh oleh Habib Salim juga mencerminkan dedikasinya terhadap ilmu. Habib Salim menyelesaikan pendidikan hingga tingkat doktor (S3) di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, dengan fokus pada bidang Syariah. Riwayat pendidikan Habib Salim mencakup S1 pada tahun 1976, S2 pada tahun 1980, dan S3 pada tahun 1986.
Selain aktif dalam dunia politik, Habib Salim Segaf juga memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Beliau tercatat sebagai pengajar di beberapa institusi, termasuk sebagai dosen pasca sarjana di UIN Syarif Hidayatullah. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai dosen Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).
Kehidupan Habib Salim Segaf juga terkait erat dengan sejarah ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie, yang lebih dikenal sebagai “Guru Tua,” pendiri yayasan Al-Khairaat. Sebagai cucu dari tokoh perjuangan asal Sulawesi Tengah ini, Habib Salim mewarisi semangat perjuangan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
Dengan kiprah panjangnya dalam berbagai bidang, Habib Salim Segaf Al-Jufri saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro PKS. Dedikasi dan kontribusinya yang besar membuatnya tetap menjadi tokoh yang sangat dihormati dalam perjalanan sejarah Indonesia.