Orinews.id|Banda Aceh – Anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi PKS, Muhammad Nasir Djamil, mengecam kinerja lembaga-lembaga internasional seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) dalam menangani masalah pengungsi Rohingya yang berada di Aceh.
Menurutnya, lembaga-lembaga tersebut tidak memiliki strategi jangka panjang dan tidak berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga memperpanjang penderitaan pengungsi Rohingya.
Nasir Djamil mengungkapkan hal ini saat mengunjungi lokasi pengungsian etnis Rohingya di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Selasa (2/1/2023). Ia didampingi oleh sejumlah anggota DPRA dan DPRK fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Kita melihat bahwa UNHCR dan IOM gagal dalam menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. Mereka tidak punya rencana jangka panjang, tidak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan ASEAN, Myanmar, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Aceh. Akibatnya, pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Aceh tanpa ada solusi yang jelas,” kata Nasir Djamil.
Selain itu, Nasir Djamil menegaskan, negara juga merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengurusi pengungsi Rohingya, baik melalui pemerintahan pusat maupun daerah, serta lembaga yang mengurus pengungsi dari luar negeri. Ia juga mengapresiasi sikap masyarakat Aceh yang telah menunjukkan solidaritas dan toleransi terhadap pengungsi Rohingya.
“Kita harus menghormati hak-hak pengungsi Rohingya sebagai manusia, sesuai dengan sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita juga harus memberikan perlindungan hukum kepada mereka, baik sebagai korban maupun sebagai saksi dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa sebagian dari mereka,” ujarnya.
Nasir Djamil juga mendesak agar pemerintah Indonesia dapat lebih aktif dalam melakukan diplomasi dengan Myanmar dan negara-negara lain yang terlibat dalam masalah pengungsi Rohingya. Ia berharap agar pemerintah dapat menyelesaikan akar permasalahannya.
“Penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Aceh terhadap pengungsi Rohingya ini merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah yang dinilai tidak jelas dan tidak tegas dalam menangani masalah ini. Saya yakin masyarakat Aceh sebenarnya peduli terhadap nasib pengungsi Rohingya, namun merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak kunjung menemukan solusi,” tutup Anggota DPR-RI asal Aceh itu.
|Reporter: Khairil Akram
|Editor: Awan