Politik

Mahasiswa Usir Paksa Rohingya, Nora: Mari Kita Cari Solusi Terbaik

image_pdfimage_print

Orinews.id|Banda Aceh – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Nora Idah Nita menanggapi aksi unjuk rasa dan pengusiran paksa pengungsi Rohingya oleh sejumlah mahasiswa di Aceh pada Rabu (27/12/2023) kemarin.

Advertisements
ad53

Menurutnya, penyelesaian masalah pengungsi Rohingya harus dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah Aceh, serta melibatkan pihak-pihak terkait lainnya.

“Kami menghargai semangat adik adik mahasiswa untuk menolak pengungsi Rohingya dalam rangka menjaga masyarakat Aceh dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun demikian, kita tidak boleh main hakim sendiri, alangkah baiknya kita cari solusi terbaik bersama dengan pemerintah pusat untuk penanganan masalah Rohingya ini,” kata Nora kepada Orinews.id di sela acara pelantikan Pj Bupati Aceh Tamiang di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (29/12/2023).

Anggota DPRA Dapil VII (Aceh Tamiang-Langsa) itu menambahkan, pihaknya juga meminta pemerintah pusat untuk adil dalam menangani masalah pengungsi Rohingya. Nora mengkritik sikap pemerintah pusat yang dinilai menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada Aceh.

“Kita minta juga pusat untuk adil dalam hal ini untuk menyelesaikan, tidak diserahkan semata-mata kepada Aceh,” ujar Srikandi Partai Demokrat Aceh itu.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (27/12/2023).

Mereka menuntut DPRA menolak kedatangan pengungsi Rohingya dan mendesak pemerintah Aceh untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penolakan pengungsi etnis minoritas Myanmar tersebut.

“Kami meminta kepada anggota DPRA untuk segera mengeluarkan statement penolakan Rohingya. Kemudian juga mahasiswa meminta kepada DPRA untuk segera mengkonfirmasi kepada pemerintah Aceh. Lalu mendesak pemerintah pusat, agar menemukan titik temu dalam penolakan Rohingya,” ujar Penanggungjawab Aksi, T Warizar Ismandar dalam orasinya.

Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa turut melakukan aksi pembakaran ban di halaman Gedung DPRA. Usai melakukan orasi di lembaga legislatif itu, kemudian ribuan massa menggeruduk tempat pengungsian di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) untuk mengangkut paksa Imigran Rohingya dan dibawa ke Kantor Kemenkumham Aceh.

Berdasarkan data terakhir United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), tercatat ada sekitar 1.684 pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui perairan Aceh sepanjang tahun 2023. Mereka mendarat di Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, Kota Sabang dan Kota Banda Aceh.

|Reporter: Khairil Akram
|Editor: Awan

Artikel Terkait

Exit mobile version