Kunjungi Dayah Darul Ihsan, Cak Imin: Dana Abadi Pesantren Terinspirasi dari Qanun Aceh
Orinews.id|Aceh Besar – Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengaku terinspirasi dari Qanun Aceh nomor 8 tahun 2018 tentang Penyelenggara Pendidikan Dayah dalam melahirkan Undang-Undang (UU) nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren dan peraturan pelaksanaan yang mengatur Dana Abadi Pesantren.
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Aceh Besar, pada hari Selasa (5/12/2023).
Kunjungan Cak Imin ke dayah tersebut merupakan bagian dari rangkaian Silaturrahmi Kebangsaan dan Temu Ramah yang dilakukan olehnya di Aceh selama dua hari. Di dayah tersebut, Cak Imin berziarah ke makam Abu Hasan Krueng Kalee (pendiri Dayah) dan disambut dengan cara peusijuk (ditepung tawari) oleh Tgk H Muhammad Faisal, pimpinan dayah sekaligus anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
Cak Imin juga mendapat peusijuk dari sejumlah tokoh adat Aceh dan ulama, seperti Tgk. Mukim Aiyub dan Abu H Muhammad Ismi, Lc, pimpinan Dayah Babunnajah, Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Cak Imin mengatakan bahwa dana abadi pesantren yang dianggarkan dalam UU Pesantren sebesar 2 triliun rupiah terinspirasi dari Qanun Aceh yang mengatur tentang pendidikan dayah.
“Kami terinspirasi dari Qanun Aceh dalam menyelesaikan undang-undang Pesantren, serta menganggarkan dana abadi pesantren yang hari ini masih sebanyak 2 triliun,” ujarnya.
Cak Imin menambahkan, jika pasangan AMIN menang dalam Pilpres 2023, maka dana abadi pesantren akan ditingkatkan menjadi 200 triliun rupiah.
“Insya Allah, jika pasangan AMIN menang, maka dana abadi pesantren nantinya kita upayakan akan mencapai dua ratus triliun,” ujar Cak Imin disambut gemuruh tepuk tangan ribuan santri, ulama, relawan, dan masyarakat yang hadir.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan, Tgk. H. Musannif Sanusi yang juga Sekretaris Tim Pemenangan AMIN di Aceh menyampaikan kegembiraannya atas kedatangan Cak Imin ke dayahnya. Ia mengatakan, pasangan AMIN merupakan pasangan capres-cawapres yang memiliki keturunan, pendidikan, dan keshalehan yang jelas.
“Tiga puluh tahun ke depan pun nampaknya kita akan sulit menemukan sosok Capres-Cawapres seperti AMIN ini. Keturuannya jelas, pendidikan dan sisi akademiknya bagus dan keshalehannya juga sangat jelas. Anies Baswedan sebagai capres pasangan Cak Imin merupakan keturunan pahlawan Indonesia, sementara Cak Imin sendiri merupakan keturunan ulama.” kata Tgk. Musannif yang juga inisiator penting lahirnya Qanun Aceh nomor 8 tahun 2018 tentang Penyelenggara Pendidikan Dayah. []