Hipelmabdya Kunjungi Pusat Kerajinan Rotan Milik Pengusaha Asal Aceh di Jawa Barat
Orinews.id|Jakarta – Ketua umum Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Aceh Barat Daya (Hipelmabdya) mengunjungi pusat kerajinan rotan PT Findora Iternusa, yang berlokasi di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, baru-baru ini. Kunjungan tersebut sekaligus silaturrahmi pengurus Hipelmabdya dengan demisioner ketua Masyarakat Abdya (Swadaya) di Jakarta, Zainudin Daud.
Ketua Hipelmaabdya, Muti Azir Surian mengatakan, selaku putra Abdya mereka sangat bangga dan bersemangat melihat proses pembuatan furniture rotan yang dikembangkan oleh sosok putra terbaik Aceh Barat Daya yang berkiprah di pulau Jawa hingga menjadi sukses, dengan ekspor hasil produksi ke seluruh mancanegara.
“Hal inilah yang membuat kami tabjup kepada Ayahanda Zainudin Daud. Dan menambah semangat bagi kami yang muda untuk menjiwai dunia usaha dan bisnis sehingga bisa sukses” kata Muti Azir Surian dalam siaran keterangan tertulis yang diterima orinews.id, Minggu (3/13/2023).
Sosok Zainudin Daud merupakan putra asli Aceh Barat Daya dan merupakan Direktur Utama di PT Findora Internusa. Di pabrik furniture rotan PT Findora tersebut, ia mengembangkan berbagai model olahan furnitur alat rumah tangga, mulai kursi, lemari, dan perlengkapan lainnya dengan berbahan rotan. Dengan luas lahan 6 hektar, pabrik furniture rotan tersebut menyerap seribu lebih tenaga pekerja, dan sebagian dari karyawan di PT Findora berasal dari Aceh Barat Daya.
Direktur umum PT Findora, Zainuddin Daud menjelaskan hasil produksi rotan miliknya itu sebagian besar diekspor ke Eropa dan Amerika. “Sebagian juga ada di Asia, namun dominannya ke eropa dan amerika. Untuk produksi dalam negeri, kita melihat bagaimana permintaan, karena menerima pemesanan per kontainer, biasanya per bulan kita ekspor 250 kontainer,” kata Zainudin saat bincang-bincang dengan ketua Hipelmabdya.
Zainuddin menyebutkan, Aceh merupakan daerah penghasil rotan kelas A bersama Mentawai, Sumatera Barat. “Kita biasanya ambil rotan Aceh dengan harga Rp12 ribu per batang, dengan 1 batang 4 meter,” katanya. “Jika di Abdya ada yang serius untuk membuat pabrik pengumpul bahan baku, saya siap menyuntikkan dana dan siap menampung berapapun barangnya,” kata Zainuddin.
Zainuddin Daud mengaku sangat mendukung sumber daya manusia dan pertumbuhan anak muda di Aceh, khususnya di Abdya. Ia menyebutkan terbuka untuk merima mahasiswa asal Abdya jurusan industri serta ekonomi marketing untuk magang di perusahaannya. “Dan jika ada yang serius dalam mendalami bidang tersebut, siap memberi beasiswa melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” katanya.
Saat ini, katanya, ada 3 orang mahasiswa yang mendapat beasiswa keluar negeri yakni ke Negara Italia dan Jerman. Ketiganya bukan dari Kabupaten Abdya. “Saya berharap ada pemuda atau putra- putri Abdya yang serius, untuk membangun usaha rotan. sehingga ada pengganti atau penerus dikemudian harinya yang berasal dari Abdya,” tutur Zainuddin.
Namun demikian, Ia juga berharap kepada pemerintah Aceh dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Abdya mampu bekerja sama dalam menghadirkan investor untuk bisa membuka lapangan kerja serta menumbuhkan ekonomi Aceh Barat Daya. []