Pj Gubernur Aceh: PMI Jangan Sampai Kekurangan Darah
Orinews.id|Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mendonorkan darahnya di Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh pada Rabu, 22 November 2023. Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, turut mendampingi Achmad Marzuki saat berdonor darah.
Achmad Marzuki mengatakan, Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh tidak boleh kekurangan darah karena ada banyak pasien di rumah sakit yang membutuhkan darah untuk menjalani pengobatan, khususnya bagi pasien talasemia, ibu hamil, pasien operasi, dan lainnya.
“Kita harus membantu pasien di rumah sakit yang butuh darah. Makanya ASN di Pemerintah Aceh selalu rutin donor darah, itu ikhtiar kita membantu para pasien. Kalau PMI kekurangan darah, kasian pasien di rumah sakit kesulitan cari pendonor sukarela,” ujar Achmad Marzuki saat berbincang dengan Ahmad Haeqal Asri ketika sedang berdonor darah.
Demi menjaga kestabilan stok darah di PMI Kota Banda Aceh, Pemerintah Aceh mengintruksikan jajaran ASN di lingkungannya untuk rutin berdonor darah setiap dua bulan. Dalam kesempatan itu, mantan Pangdam Iskandar Muda ini juga bercerita tentang pengalamannya selama berdonor darah. Achmad Marzuki sudah memulai donor darah sejak kelas akhir di SMA. Sejak saat itu, ia sudah rutin berdonor darah hingga sekarang.
Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri mengatakan, Achmad Marzuki bisa menjadi teladan dan panutan bagi pimpinan daerah kabupaten/kota di Aceh maupun secara nasional, karena telah menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehatnya.
“Kami juga berterima kasih kepada Bapak Achmad Marzuki dan seluruh ASN di Pemerintah Aceh yang selama ini sudah rutin berdonor. Tanpa kesadaran dan kepedulian bapak-ibu semua, akan sulit bagi PMI untuk penuhi permintaan darah dari rumah sakit,” ujar Haeqal kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.
Ia menyebutkan, permintaan darah yang masuk ke PMI Kota Banda Aceh setiap harinya mencapai 150-200 kantong. Karenanya, program ASN Berdonor dari Pemerintah Aceh sangat membantu PMI dalam memenuhi permintaan darah pasien. Selain Pemerintah Aceh, jajaran TNI-Polri, BUMD, pihak swasta, hingga komunitas juga rutin menyelenggarakan donor darah sukarela bersama PMI Kota Banda Aceh.
Haeqal juga menjelaskan antusiasme anak-anak muda di Banda Aceh dan sekitarnya untuk berdonor darah semakin meningkat. Ia menyebutkan, donor darah di perguruan tinggi juga dilakukan secara berkala dan mendapat perhatian yang baik dari mahasiswa.
“Alhamdulillah sekarang pendonor muda semakin meningkat. Kita lihat di kampus mahasiswa ramai yang ikut donor. Mungkin karena penasaran dan ada juga yang diajak sama temannya. Tapi donor darah sekarang ini menjadi semacam kebanggaan tersendiri bagi anak muda,” tutur Haeqal.
Pun demikian, PMI Kota Banda Aceh terus gencar mensosialisasikan donor darah untuk anak muda, khususnya pelajar yang sudah mencapai umur 18 tahun dan mahasiswa. Haeqal mengatakan, jika anak muda sudah sadar akan manfaat donor darah dan menjadi pendonor rutin, ketersediaan darah di Aceh akan menjadi lebih stabil dan baik.
Beberapa manfaat donor darah selain bisa membantu menyelamatkan nyawa orang lain ialah, donor darah bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung, menurunkan risiko kanker, meningkatkan produksi sel darah merah, hingga membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.