Teknologi

Kominfo Luncurkan Fitur Situs Ramah Disabilitas dan Metaverse

image_pdfimage_print

Orinews.id|Banda Aceh – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melengkapi situs resmi kominfo.go.id dengan fitur ramah disabilitas dan adopsi teknologi metaverse.

Advertisements
ad53

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyatakan hal itu sebagai wujud keberpihakan pemerintah terhadap kaum disabilitas di Indonesia.

“Ini merupakan dua karya yang merefleksikan kerja Kementerian Kominfo secara keseluruhan. Pertama baru saja kita lihat peluncuran fitur untuk saudara-saudara disabilitas. Satu lagi bagaimana Kominfo hadir di sebuah jagat digital yang dikenal sebagai Metaverse,” ungkapnya dalam Launching Fitur Disabilitas Website dan Metaverse Kominfo di Lobi Gedung Utama Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Menurut Wamen Nezar Patria penyediaan fitur tersebut sebagai wujud komitmen penyediaan fasilitas publik yang memberikan ruang bagi disabilitas. 

“Kaum disabilitas jumlahnya mencapai 8,5% dari total populasi di Indonesia. Ada sekitar hampir 23 juta. Banyak sekali mengalami diskriminasi. Jadi persoalan disabilitas adalah persoalan hak asasi manusia dan antidiskriminasi, itu yang paling penting,” tuturnya.

Saat ini, Pemerintah terus mengupayakan aksi keberpihakan dalam semua sektor. Bahkan, Wamenkominfo mendorong peningkatan kesadaran di pemerintahan, industri maupun masyarakat secara luas agar memberikan ruang lebih besar kepada disabilitas.

“Sampai hari ini saya kira affirmative action yang dibuat oleh pemerintah masih harus terus ditingkatkan, karena kaum disabilitas yang terserap di dunia tenaga kerja baru sekitar 780 ribu orang atau sekitar 0,23% dari total angkatan kerja. Jadi, masih harus banyak perjuangan,” jelasnya.

Momentum ini mengingatkan Wamen Nezar Patria kepada salah dosen seorang tunanetra saat ia menempuh pendidikan lanjutan. Menurutnya, disabilitas memiliki potensi yang besar. 

“Waktu saya kuliah di ITB untuk MBI, dosen saya seorang yang sangat pintar dan sangat cerdas itu tuna netra dan mengajar sama baiknya bahkan lebih baik dari yang normal. Jadi ada kelebihan yang dimiliki oleh kaum disabilitas sehingga saya kira Kominfo sudah melakukan langkah yang benar dengan memberikan satu ikon di website kominfo.go.id,” ungkapnya.

Wamenkominfo menjelaskan fitur button dan assistive touch akan memudahkan pengakses situs kominfo.go.id  yang membutuhkan bantuan khusus dalam mengeksplorasi konten.

“Ini tentu saja suatu langkah yang baik dan kita juga harus bisa memberikan akses yang lebih banyak lagi buat kaum disabilitas sebagai perwujudan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,” jelasnya.

Mengenai Metaverse Kominfo, Wamen Nezar Patria menyatakan hal itu menjadi langkah nyata pemanfaatan ekosistem digital nasional. 

“Platform milik Telkom, metanesia.id dimana Kominfo hadir lewat produk-produk yang ada termasuk Monumen Pers, beberapa produk yang dihasilkan oleh Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) di Yogyakarta,” tuturnya.

Acara peresmian Fitur Disabilitas dan Metaverse Kominfo juga dihadiri Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto,  Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Mochamad Hadiyana, dan Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Wijaya Kusumawardhana.

Artikel Terkait

Exit mobile version