Orinews.id|Jakarta – Lima organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) satu suara soal kondisi di Jalur Gaza. Mereka menyebut bahwa kondisi di Jalur Gaza saat ini sebagai ‘bencana besar’.
Lima organisasi yang menyatakan hal tersebut adalah WHO; UNICEF; WFP; UNDP; dan UNFPA.
“Lebih dari 1,6 juta orang di Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Anak-anak, Wanita hamil dan orang lanjut usia menjadi kelompok paling rentan,” seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (29/10/2023).
Mereka menyebut bahwa kondisi di Gaza semakin buruk karena gempuran Israel. Lima organisasi ini meminta agar dunia bahu membahu menolong Gaza.
“Gaza berada dalam situasi kemanusiaan yang menyedihkan sebelum terjadinya permusuhan terbaru. Sekarang ini merupakan bencana besar. Dunia harus berbuat lebih banyak,” sebutnya.
Perang di Jalur Gaza bermula ketika Hamas-kelompok pejuang untuk kemerdekaan Palestina-melancarkan serangan ke Israel melalui darat, laut dan udara pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menculik 200 orang.
Israel kemudian membalas serangan tersebut dengan melancarkan serangan udara ke Gaza. Sejak itu, daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas tersebut menjadi sasaran pemboman udara selama berhari-hari.
Badan-badan hak asasi manusia mengecam krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Apalagi blokade diberlakukan Israel ke warga sipil di mana makanan, air dan listrik hampir habis.
Pada Selasa pekan lalu, rumah sakit Al-Ahli di Kota Gaza dibom, menewaskan ratusan orang dan memicu protes di Timur Tengah dan sekitarnya. Rumah sakit tersebut berfungsi sebagai tempat berlindung bagi mereka yang mencari perlindungan dari serangan udara Israel.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 4.651 orang sementara 14.254 orang lainnya terluka. Kementerian juga mengatakan 93 warga Palestina pun tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di wilayah Palestina lain, Tepi Barat.
|Sumber: CNBCIndonesia