Orinews.id|Banda Aceh – Usulan anggaran untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut pada tahun 2024 dikabarkan mencapai angka yang cukup fantastis, yaitu Rp2,4 triliun.
Dari jumlah tersebut, hanya sebesar Rp883.900.000.000 yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2023. Sementara sisanya Rp1.286.821.580.000, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dan dikabarkan telah disetujui oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRA, Zulfadli, memastikan bahwa untuk pembiayaan PON tersebut akan menyedot Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang akan merugikan masyarakat Aceh.
“Jumlah kebutuhan anggaran yang sangat fantastis itu pasti akan menyedot DOKA. Hal ini akan berdampak pada pembangunan Aceh kedepan,” ucap anggota DPRA dari fraksi Partai Aceh kepada media setelah keluarnya surat kesepakan Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni dan Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki yang menyepakati usulan anggaran Rp2,4 Triliun untuk pelaksanaan PON tahun 2024, Jum’at (21/9/2023) malam.
Pria yang akrab disapa Abang Fadli itu juga mengatakan bahwa tindakan Pj Gubernur Aceh yang menyetujui penggunaan anggaran APBA untuk pelaksanaan PON 2024 bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.
“Pj Gubernur Aceh telah menyetujui penggunaan APBA untuk kepentingan PON. Tindakan tersebut menyalahi aturan hukum yang ada. Hal ini juga tidak pernah dibahas bersama dan mendapatkan rekomendasi dari DPRA,” tutup Abang Fadli.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang diterima orinews.id, Sabtu (22/9/2023), dalam perencanaan biaya tersebut, pembangunan venue PON 2024 membutuhkan dana sebesar Rp961.000.000.000. Dari kebutuhan tersebut, yang dianggarkan dari APBN tahun 2023 sebesar Rp883.900.000.000 dan APBA sebesar Rp42.500.000.000, serta kekurangan biaya untuk venue tersebut sebesar Rp34.600.000.000.
Sementara untuk biaya penyelenggaraan PON 2024 membutuhkan dana sebesar Rp1.527.221.580.000. Dari kebutuhan tersebut, akan dianggarkan dari APBA pada tahun 2024 sebesar Rp275.000.000.000, dan total defisit anggaran sebesar Rp1.286.821.580.000. Defisit tersebut dikabarkan telah disetujui oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki untuk menggunakan APBA yang dianggarkan secara berkala, yaitu pada tahun 2023 sebesar Rp300.000.000.000, dan tahun 2024 sebesar Rp986.821.580.000. []
