Orinews.id|Banda Aceh – Kota Banda Aceh kedatangan tim verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional tahun 2023. Tim yang diketuai Dewi Marlina didampingi Hening Woro Hastami dan Mira Dian Ekawati disambut langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Amiruddin bersama Plt Sekdakota Wahyudi, perwakilan Dinkes Provinsi Aceh, para Asisten dan sejumlah Kepala OPD terkait, Kamis (31/8/2023) di pendopo Wali Kota Banda Aceh.
Pj Wali Kota dan Plt Sekda menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim verifikasi dan meminta kepala OPD terkait memfasilitasi tim yang berasal dari tiga kementerian itu selama melakukan verifikasi agar tidak menemui kendala di lapangan.
Ketua Tim Verifikasi, Dewi Marlina yang merupakan Ahli Madya TSL di Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen P2P Kemenkes mengatakan ada sesuatu yang menarik dari dokumen Banda Aceh yang mereka terima sehingga membuta tim ingin turun ke lapangan untuk melihat dari dekat sehingga nanti dapat disharing untuk kab/kota lain yang ada di seluruh Indonesia.
“Ada 173 kabupaten/kota yang mengikuti ajang ini, ada beberapa tahapan yang harus diikuti seperti penilaian dokumen, verifikasi virtual dimana kita sudah melakukan diskusi dan dialog-dialog. Alhamdulillah Banda Aceh sudah melewatinya dan sudah tiba di tahapan verifikasi lapangan, atau kami sering sebut validasi,” kata Dewi Marlina.
Dikatakannya, kehadiran mereka ke Banda Aceh untuk memastikan sejauh mana indikator-indikator 9 tatanan yang telah dipenuhi Kota Banda Aceh sebagai syarat mendapatkan penghargaan Kota Sehat di Indonesia.
Adapun 9 tatanan tersebut adalah tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tata tertib lalulintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan pencegahan dan penanganan bencana dan tatanan perlindungan sosial.
Lanjut Dewi Marlina, bagi Kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria penilaian akan mendapatkan penghargaan yang diberikan bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, November nanti. Kota sehat yang dimaksud dalam ajang ini, jelas Dewi Marlina adalah sehat secara globlal.
“Misalnya ketika drainase yang mampet karena sampah akan terjadi genangan dan berefek jorok dan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Itu akan berdampak pada kesehatan masyarakaf. Tentu persoalan seperti ini tidak bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tapi DLHK3. Begitu juga dengan persoalan lain. Intinya program ini merupakan kolaborasi dinas terkait,” kata Dewi Marlina.
Ia kemudian berharap, ada sesuatu pencapaian-pencapaian positif dari 9 tatanan yang telah dipersiapkan Pemko Banda Aceh agar dapat ditiru oleh daerah-daerah lain, baik daerah-daerah di Aceh maupun daerah lain di Indonesia.
Usai disambut di pendopo dan bertukar cindera mata, tim verifikasi difasilitasi mengunjungi sejumlah lokus di Banda Aceh untuk dilakukan validasi.