Orinews.id|Jakarta – Pendidikan vokasi menjadi salah satu topik yang dibahas dalam webinar yang diselenggarakan oleh Komisi I DPR-RI bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) secara virtual pada Selasa (29/8/2023) di Jakarta. Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan tentang pentingnya pendidikan vokasi di era digital bagi generasi muda Indonesia.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi I DPR-RI, Fadhullah, SE, mengatakan, pendidikan vokasi dapat membantu generasi muda Indonesia untuk memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri, apalagi dalam menghadapi Indonesia emas tahun 2045.
“Semua generasi muda harus memiliki skill dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dan pendidikan vokasi ini adalah salah satu kunci sukses Indonesia Emas 2045,” kata Pria yang akrab disapa Dek Fad.
Selain itu, Ia menekankan, pendidikan vokasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia, khususnya di Aceh.
“Mudah-mudahan hari ini kita bisa mendapatkan ilmu yang lebih baik. Dalam hidup itu sangat butuh pendidikan, kita tahu SDM di Aceh sangat rendah, apalagi tingkat kemiskinan juga tinggi, padahal Aceh memiliki dana Otsus. Karena itu, pendidikan vokasi merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi kemiskinan,” tutup Dek Fad.
Dalam paparannya, Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si yang diwakili Pranata Humas Ahli Muda, Wiaji C, SE, MM menyampaikan, era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan dan dunia kerja. Ia mengatakan bahwa pendidikan vokasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pekerjaan yang belum ada sebelumnya.
“Bicara pendidikan vokasi di era digital telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan vokasi memainkan peran penting dalam mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat,” kata Wiaji.
Wiaji menambahkan, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi melalui program merdeka belajar yang dinisiasi oleh Kementerian Pendidikan budristek. Ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang tidak hanya mengutamakan keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan sosial dan etika.
“Kita perlu memastikan bahwa meskipun kita terkoneksi dengan teknologi, kita tidak kehilangan esensi manusiawi dalam pendidikan. Pendidikan vokasi di era digital harus tetap mengedepankan prinsip-prinsip fundamental dalam membentuk karakter etika dan keterampilan sosial,” tutur Wiaji.
Webinar ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, praktisi, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum. Selain menghadirkan narasumber dari Ditjen IKP Kemkominfo, webinar ini juga menampilkan narasumber dari Peneliti di Asia-Japan Research Institute Ritsumeikan University, Jepang, Muhammad Riza Nurdin, Ph.D yang membahas tentang pentingnya pendidikan vokasi dalam menghadapi era society 5.0. []