Wamenkominfo Ajak Santri Sebarkan Budaya Digital

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Orinews.id|Jakarta – Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat meliputi digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Kecakapan digital menjadi bekal untuk masa depan bangsa Indonesia yang akan menghadapi bonus demografi dan menjadi dasar mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan santri juga memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan budaya digital yang sesuai dengan ajaran agama.

“Rekan-rekan di sini belajar soal agama jauh lebih dalam ketimbang mereka yang tidak belajar secara khusus di pondok atau di madrasah ataupun di tempat lain, karena itu ada semacam tanggung jawab moral yang lebih besar juga untuk menyebarkan yang namanya digital culture yang sesuai dengan ajaran agama,” ucapnya dalam acara Literasi Digital Santri Milenial di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (26/8/2023).

Menurut Wamenkominfo, saat ini banyak pengguna media sosial tidak lagi memperhatikan norma kesopanan dan adab dalam mengungkapkan pendapat. Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria juga mendorong santri berkontribusi mengembangkan budaya digital sesuai norma di Indonesia.

“Kita membangun satu budaya digital yang sehat juga gitu, kita coba mengadopsi norma-norma yang hidup di tengah masyarakat kita,” jelasnya.

Bahkan, Wamenkominfo meminta santri yang mencintai bangsa Indonesia terus menggelorakan semangat kebangsaan saat berinteraksi dalam platform digital.

“Ada banyak masalah di sana, rekrutmen untuk gerakan-gerakan yang anti-NKRI misalnya, itu juga menggunakan platform digital,” tandasnya.

Wakil Menteri Nezar meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di internet apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.

“Terlebih perkembangan teknologi kecerdasan buatan akhir-akhir ini telah melahirkan konten deepfake yaitu video yang dibuat mirip seperti sosok tertentu padahal merupakan rekayasa digital,” ungkapnya.

Acara Literasi Digital Santri Milenial yang diselenggarakan Dunia Santri Community dihadiri  Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Ubaidillah, Kepala Pusdatin Kemendikbudristek Muhamad Hasan Chabibie, Wakil Rektor I UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Maghfur, Direktur Dunia Santri Community Abdulloh Hamid, dan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah.