Orinews.id|Banda Aceh – Festival Vespa Aceh yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dengan menghabiskan anggaran hingga Rp1 miliar menuai kritik dari seorang pengamat kebijakan publik, Dr. Nasrul Zaman. Ia menilai, event tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat Aceh yang masih menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi.
“Itulah cerminan apabila pemerintah Aceh memang tidak mampu membuat program yang dibutuhkan rakyat Aceh saat ini,” kata Nasrul Zaman dalam keterangannya kepada orinews.id, Jumat (4/8/2023).
Nasrul menyoroti bahwa Aceh Vespa Festival tidak memiliki urgensi di tengah kondisi Aceh yang masih memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia, kemiskinan tertinggi di Sumatera, dan pendidikan terendah di Sumatera.
Seharusnya, kata dia, pemerintah Aceh lebih fokus pada program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
“Festival vespa itu seyogianya adalah agenda dimana pemerintah cukup membantu kelancaran pelaksanaannya, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar,” lanjut Nasrul.
Ia juga menambahkan, kehadiran peserta luar Aceh dalam even tersebut bukanlah hal yang istimewa, karena banyak agenda lain yang juga melibatkan peserta dari luar Aceh tanpa bantuan pendanaan pemerintah.
Karena itu Nasrul menyarankan, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
“Saya pikir periode kedua Pj Gubernur Aceh sudah bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh SKPA, agar semasa kepemimpinan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bisa diingat dan dihargai masyarakat Aceh,” demikian pungkas Nasrul.
|Editor: Awan